Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Tak Dapat Warisan Rp 5,6 Triliun, Anak Raja Properti Hong Kong Ini Tetap Santai

Kompas.com - 23/04/2019, 13:55 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

HONG KONG, KOMPAS.com - Pewaris dari agensi properti terbesar di Hong Kong diketahui tidak memiliki rumah. Selain itu, pewaris perusahaan tersebut juga tidak akan mewarisi saham milik ayahnya di Grup Centaline senilai 400 juta dollar AS atau sekitar Rp 5,6 triliun. Pasalnya, saham tersebut telah didonasikan sejak lebih dari satu dekade lalu.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (23/4/2019), pewaris itu namanya Alex Shih. Dia tidak merasa terganggu dan tetap santai dengan keadaan tersebut, meskipun dia kehilangan kekayaan seperti yang dimiliki anak-anak taipan Hong Kong lain yang mengendalikan bisnis keluarga.

Asal tau saja, Li Ka-shing, orang terkaya di Hong Kong tahun lalu menyerahkan kendali perusahaan kepada putranya, Victor. Sementara miliarder Lee Shau Kee bulan lalu mengatakan dia mempertimbangkan untuk pensiun dari Henderson Land Development Co. dan menempatkan kedua putranya sebagai penanggung jawab.

"Saya pribadi menerimanya," ujar Shih yang berusia 30 tahun ketika memberi komentar tentang keputusan ayahnya untuk tidak mewariskan kekayaan keluarga kepada ketiga anaknya.

“Dia memberi tahu kami ketika kami masih sangat muda dan kami tidak punya pilihan. Dia akan mengatakan bahwa lebih baik tidak menjalani kehidupan yang terlalu nyaman dalam sekali jalan. Anda akan lebih menghargai jika Anda mendapatkan sesuatu secara bertahap," ujar Shih.

Shih mengambil alih kendali Centaline, yang menangani dua dari setiap lima transaksi properti di Hong Kong sejak awal tahun ini, ketika dirinya ditunjuk sebagai Wakil Direktur. Dia diangkat menjadi CEO ketika ayahnya, Wing-Ching Shih yang telah berusia 70 tahun memutuskan untuk pensiun.

Wing Cing Shih sendiri menghadapi jalan yang tak mulus untuk menduduki posisi tertinggi di perusahaan.

Centaline didirikan pada tahun 1978 dan pendapatan berbasis komisi yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1 persen menjadi sekitar 19 miliar dollar Hong Kong (2,4 miliar dollar AS) tahun lalu.

Sementara itu laba bersih merosot 52 persen menjadi 501 juta dollar Hong Kong, karena penurunan yang terjadi di pasar properti Hong Kong.

Namun saat ini, pasar properti Hong Kong berangsur membaik dan Shih tengah berupaya untuk melakukan modernisasi perusahaan agensi properti miliknya.

Dia memperkenalkan proses penasaran rumah dengan virtual-reality pada 2017, dan baru-baru ini tengah mengembangkan platform blockchain untuk mempermudah perjanjian penjualan dan sewa.

"Perusahaan itu seperti kapal besar," kata Shih.

"Saya mencoba menyediakan alat teknologi baru untuk membuatnya bergerak lebih cepat."

Ketika perusahaan bisa mencatatkan jutaan dolar transaksi per hari, Shih yang berbicara dengan lembut mengatakan ia hanya mendapat gaji tetap yang wajar.

Shih mengatakan, yayasan yang didonasikan ayahnya kepada Centaline bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan Cina, dari membangun infrastruktur hingga mendukung pendidikan anak-anak yang kurang mampu.

"Teman-teman saya yang bekerja di bidang keuangan menghasilkan lebih banyak uang ketimbang saya," katanya.

Seperti banyak generasi milenial lain yang hidup di kota dengan harga properti termahal di dunia, Shih masih berupaya menabung untuk rumah pertamanya.

Impiannya akan rumah pertama pun cukup realistis. Dia bertujuan untuk membeli apartemen dengan dua kamar tidur di lingkungan kelas menengah di Kowloon Barat - atau daerah Ho Man Tin yang sedikit lebih berkelas jika orangtuanya ikut campur, lantaran daerah-daerah itu memiliki transportasi umum yang baik dan memiliki potensi pertumbuhan harga.

Rumah impian Shih jauh berbeda dari rumah jutaan dollar yang dijual agensinya.

“Rumah pertama mungkin bukan yang paling kamu inginkan. Tapi setidaknya Anda naik tangga properti dan kemudian Anda perlahan-lahan naik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com