Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pertanyaan Besar Milenial soal Mengelola Uang

Kompas.com - 29/04/2019, 09:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial merupakan usia emas untuk meraup pendapatan dari pekerjaan tetapnya maupun pekerjaan sampingan. Namun, uang tersebut harus dikelola dengan baik dengan manajemen yang tepat.

Pendapatan bulanan itu harus punya tujuan, berapa banyak yang dikeluarkan dan juga disimpan.

Sewa atau beli? Nabung atau investasi? Mengurangi ngopi-ngopi atau mencari pendapatan sebanyak-banyaknya? Opsi tersebut muncul saat kita bingung harus mulai dari mana untuk mengelola uang.

Baca juga: Catat, Ini 2 Pekerjaan Bergaji Tinggi di Era Milenial

Sebagaimana dikutip dari CNBC, setidaknya ada empat hal yang menjadi pertanyaan besar milenial untuk mulai mengelola keuangan mereka, yakni soal investasi, alternatif investasi, kapan membeli rumah, hingga porsi tabungan bulanan.

1. Bagaimana cara terbaik untuk mulai investasi?

Survei Bankrate tahun 2018 menemukan bahwa generasi milenial dianggap paling tidak mungkin berinvestasi di pasar saham. Sebab, ketika milenial punya uang cadangan, mereka lebih suka menyimpannya dalam tabungan tunai. Para ahli menyatakan bahwa itu langkah yang salah.

Langkah yang paling penting dalam berinvestasi adalah dengan memulainya.

"Pastikan Anda berinvestasi dalam hal-hal yang Anda yakini," ujar Senior Vice President of International Markets di Paypal, Rohan Mahadevan.

Hal itu bisa berarti dengan menyiapkan dana pensiun, imvestasi di dana indeks, maupun membuat kontribusi reguler ke aplikasi tabungan dan investasi seperti Acorns.

Mahadevan menyarankan untuk mencoba produk atau layanan sebelum berinvestasi di dalamnya untuk lebih memahami bagaimana perusahaan beroperasi.

2. Bagaimana dengan investasi alternatif seperti bitcoin?

Selain kendaraan investasi yang lebih tradisional, seperti saham, ada juga sejumlah opsi alternatif seperti mata uang kripto. Saat ini ada bentuk investasi berupa bitcoin dan ethereum, real estat, logam mulia, dan barang mewah.

Biasanya, investasi semacam itu menawarkan potensi pertumbuhan dan pertahanan terhadap fluktuasi pasar saham. Namun, seringkali disertai risiko lebih besar.

Co-founder dan Presiden platform layanan keuangan FI.SPAN, Lisa Shields mengatakan, mata uang kripto menawarkan peluang besar bagi Anda untuk belajar tentang berbagai investasi.

"Bagaimanapun, Anda hanya harus berinvestasi sebanyak yang Anda bisa kehilangan," kata Shields.

Sementara itu, Jesse Lund, wakil presiden global IBM untuk blockchain dan mata uang digital, menyarankan aset fisik dengan lebih banyak rekam jejak yang terbukti.

"Sebut saya lebih konservatif, tetapi saya pikir saya akan memberi nasihat lebih banyak tentang properti berwujud, real estat, hal-hal yang tampaknya, sepanjang sejarah, selalu memiliki semacam apresiasi jangka panjang," kata Lund.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com