KOMPAS.com - Program modernisasi pertanian yang dilakukan Kementerian Pertanian ( Kementan) dalam lima tahun terakhir berhasil meningkatkan level mekanisasi pertanian Indonesia sebesar 236 persen.
Menurut data Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BB Mektan) Badan Litbang Pertanian Kementan, pada 2015 level mekanisasi pertanian Indonesia baru 0,5 HP per hektar (ha).
Kemudian, pada 2018 level mekanisasi pertanian Indonesia meningkat sebanyak 236 persen menjadi 1,68 HP per hektar.
"Berbagai langkah ditempuh Kementan untuk menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan, salah satunya dengan mekanisasi pertanian. Saya merespons positif terhadap data yang dikeluarkan BB Mektan ini," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Sarwo Edhy, Kamis (2/4/2019).
Dalam keterangan tertulisnya dijelasakan bahwa kenaikan level mekanisasi pertanian Indonesia itu dicapai dengan adanya bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara besar besaran untuk petani sejak akhir tahun 2014.
Bila dihitung sampai 2018, terdapat sebanyak 438.506 unit alsintan yang diberikan pemerintah kepada para petani.
Jenis-jenis alsintan yang diberikan pemerintah antara lain traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, rice tranplanter, chopper, cultivator, excavator, hand sprayer, alat tanam jagung, backhor loader, rotatanam, grain seeder, mist blower, dan penyiang gulma.
"Hal ini membuat petani yang biasa panen sekali bisa menjadi dua kali dan yang biasanya dua kali menjadi tiga kali dengan memanfaatkan Alsintan," kata Sarwo Edhy.
Masih kalah dengan Malaysia dan Thailand
Asal tahu saja, level mekanisasi pertanian dipengaruhi oleh penggunaan daya alsintan terhadap luas areal.