Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Eceran Maret 2019 Menguat, Ini Pendorongnya

Kompas.com - 07/05/2019, 14:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Penjualan eceran Bank Indonesia menunjukkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2019 sebesar 230,2 atau tumbuh sebesar 10,1 persen (yoy).

Pertumbuhannya lebih besar dari capaian Februari 2019 sebesar 9,1 persen. Peningkatan penjualan eceran terutama bersumber dari subkelompok Sandang dan kelompok Suku Cadang dan Aksesori.

Penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh positif pada April 2019.

Dalam hasil survei tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan penjualan eceran ditopang oleh penjualan subkelompok sandang, terutama untuk pakaian jadi sert produk alas kaki dan perlengkapannya. Untuk sandang, angkanya tumbuh 41,2 persen yoy. Sementara untuk kelompok suku cadang dan aksesoris tumbuh 20,7 persen.

Baca juga: BI: Penjualan Eceran Februari 2019 Meningkat

Sementara itu, untuk penjualan riil April 2019, BI memperkirakan penjualan eceran masih tumbuh positif meski tak sekuat periode sebelumnya.

Pada April 2019, IPK diperkirakan tumbuh sebesar 5,7 persen, melambat dibandingkan Maret 2019 sebesar 10, persen. Meski begitu, pertumbuhan tersebut tetap meningkat dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,1 persen.

Adapun pertumbuhan penjualan eceran pada April 2019 tertinggi terjadi pada subkelompok komoditas sandang, terutama pakaian jadi. Pertumbuhannya diprediksi sebesar 22 persen. Selain itu, kelompok suku cadang dan aksesoris juga masih memegang posisi dengan pertumbuhan 15,5 persen.

Secara regional, penumbuhan IPR Maret 2019 di sebagian besar kota yang disurvei tercatat mengalami pertumbuhan positif. Pada Maret 2019, penjualan eceran tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 50,8 persen, diikuti oleh Manado sebesar 34 persen.

Melambatnya kinerja penjualan eceran secara nasional pada April 2019 terutama dipengaruhi oleh kontraksi penjualan eceran di sebagian kota, antara lain Bandung yang pertumbuhannya minus 9,7 persen dan dan Denpasar yang minus 3,1 persen.

Di sisi lain, sejumlah kota mengalami ekspansi pertumbuhan, seperti Surabaya sebesar 32,5 persen dan Makassar sebesar 42,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com