JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan fleksibilitas bertransaksi, kinerja investasi pada bursa berjangka, sejatinya tidak terpengaruh oleh kondisi psikologis dan sosial nasabah yang tengah menjalankan ibadah puasa saat Ramadhan.
Direktur Bisnis Rifan Financindo Berjangka (RFB) Isriyety mengemukakan hal itu pada kesempatan berbuka puasa dengan media, Selasa (14/5/2019).
"Sebenarnya tidak ada pengaruh pada investasi," tuturnya.
Kendati demikian, terhadap para nasabah itu, perusahaan bursa berjangka harus tetap mengelola hubungan dalam lingkup terkait bisnis tersebut.
Baca juga: Mungkinkah Bitcoin Diperdagangkan di Bursa Berjangka Indonesia?
1. Edukasi
Bagi Isriyety, hal pertama yang dilakukan adalah tetap memberikan edukasi kepada nasabah.
Perusahaan bursa berjangka yang mengelola perdagangan komoditas antara lain kopi, kelapa sawit, dan kakao harus tetap memberikan informasi terkini terkait harga komoditas di pasar multilateral.
Kondisi di Indonesia yang masih dalam tahun politik, adalah bagian yang juga mesti dijelaskan kepada nasabah.
"Masyarakat kan banyak yang masih menunggu. Mereka menahan diri dan melihat keadaan untuk berinvestasi," kata Isriyety.
2. Analisis
Hal kedua yang juga dilaksanakan adalah memberikan analisis bisnis kepada nasabah.
"Kami menjelaskan peluang-peluang apa saja pada perdagangan di bursa berjangka," ujar Isriyety.
Data termutakhir dari Bursa Berjangka Jakarta menunjukkan bahwa pada empat bulan pertama 2019, RFB berkontribusi pada penguasaan pasar sebesar 18,47 persen.
Mulai Januari 2019 hingga Maret 2019, total nasabah baru RFB naik sebanyak 922 nasabah.
Angka ini setara dengan kenaikan 39,49 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.