Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor SDA, Infrastruktur, dan Konsumen Jadi Investasi Terbesar Saratoga

Kompas.com - 22/05/2019, 14:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) fokus pada tiga sektor industri untuk melakukan investasi secara aktif. Industri yang paling besar diinvestasikan yakni sumber daya alam, di mana memiliki porsi 53 persen.

Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya, Devin Wirawan mengatakan, selain SDA, Saratoga juga berinvestasi ke sektor infrastruktur sebesar 30 persen dan konsumen sebesar 17 persen.

"Ke depannya kita akan buat tiga sektor ini jadi seimbang," ujar Devin dalam Public Expose di Adaro Institute, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Baca juga: Pembagian Dividen Saratoga Naik 48,6 Persen Jadi Rp 298,4 Miliar

Dalam berinvestasi, Saratoga membaginya menjadi tiga tahapan. Di tahap awal, perusahaan memiliki potensi peningkatan nilai yang tinggi. Di tahapan ini, Saratoga berinvestasi di Sihayo Copper Gold di sektor emas, Agra Energi Indonesia di sektor migas, Tenaga Listrik Gorontalo di sektot energi, serta SC Technology Investment II untuk sektor konsumen.

Di tahapan pertumbuhan, perusahaan menghasilkan arus kas yang sehat dsn berkelanjutan serra memberikan potensi peningkatan nilai saat perusahaan masuk ke fase mapan.

Di sektor SDA, investasi Saratoga di Merdeka Copper Gold, Provident Agro untuk perkebunan, Interra Resources untuk migas. Sementara di sektor Infrastruktur, Saratoga berinvestasi di Nusa Raya Cipta di bidang konstruksi dan Seroja Investment untuk perkapalan.

Sementara di sektor konsumen, investasi dilakukan di RS Awal Bros, Aneka Gas Industri, hingga Deltomed.

Baca juga: Saratoga Investama Tambah Saham di Merdeka Copper

"Selama 2018 kami evaluasi 91 proyek sampai akhirnya investasi ke aneka gas industri," terang Devin.

Untuk tahapan tercatat dan blue chip, Saratoga berinvestasi jangka panjang di perusahaan-perusahaan dalam kategori ini. Adapun perusahaan tersebut yakni Adaro Energy dan Tower Bersama Infrastructure.

Selama 2018, kata Devin, pihaknya telah menggelontorkan Rp 1,4 triliun untuk investasi. Sementara itu, dividen yang didapat sebesar Rp 900 miliar.

"Dividen Rp 900 miliar itu dividen tertinggi setelah IPO," kata Devin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com