LONDON, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Malaysia Airlines Bhd dikabarkan tengah mempertimbangkan kembali pesanan 25 unit pesawat Boeing 737 Max senilai 2,75 miliar dollar AS. Ini menyusul masih berlanjutnya larangan terbang bagi pesawat tersebut setelah dua kecelakaan melibatkan pesawat Boeing 737 Max 8.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (3/6/2019), sumber menyatakan hingga saat ini Malaysia Airlines belum memberikan keputusan. Namun, kabarnya Malaysia Airlines menginginkan kepastian dari Boeing terkait keamanan pesawat 737 Max sebelum melanjutkan pemesanan.
Situasi terkait maskapai nasional Malaysia tersebut menambah jumlah maskapai yang meragukan pesawat Boeing 737 Max. Sebelumnya, Garuda Indonesia menyatakan tidak lagi ingin membeli pesawat Boeing 737 Max yang telah dipesannya, begitu juga Lion Air yang membatalkan pesanan.
Baca juga: CEO Boeing Minta Maaf kepada Keluarga Korban Kecelakaan 737 Max
Pada tahun 2016 silam, Malaysia Airlines setuju membeli 25 unit pesawat Boeing 737 Max 8. Malaysia Airlines juga diberikan opsi untuk menaikkan pesanan hingga dua kali lipat.
Apabila itu terjadi, maka nilai pesanannya mecapai 5,5 miliar dollar AS. Meskipun demikian, hingga saat ini Malaysia Airlines belum menerima pengiriman pesawat Boeing 737 Max.
Adapun pihak Boeing tengah memetakan langkah agar pesawat 737 Max dapat kembali beroperasi ketika regulator mencabut larangan terbang. Akan tetapi, belum ada linimasa yang jelas terkait kapan itu bisa terwujud.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) sebelumnya memproyeksikan belum ada keputusan apapun yang akan diambil terkait nasib pesawat Boeing 737 Max dalam 12 pekan alias tiga bulan ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.