Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Para Petani di Desa Girimukti Tak Takut Lagi akan Kemarau

Kompas.com - 29/06/2019, 08:55 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski kemarau dan debit air sungai kecil, para petani di Desa Girimukti, Cipongkor, Bandung Barat, tampak tetap semangat menanam demi menyambut musim tanam ketiga.

Itulah yang disaksikan oleh para peserta Pelatihan Kapasitas Petugas dan Petani Dalam Adaptasi Perubahan Iklim Tingkat Usaha Tani (API-TUT) 2019 saat mengunjungi dam parit di Desa Girimukti, Cipongkor, Bandung Barat.

Semangat para petani tersebut bukanlah tanpa alasan. Berkat adanya dam parit bantuan pemerintah yang dibangun tahun lalu, sebanyak 50 hektar (ha) sawah dapat terairi. Hasilnya indeks pertanaman (IP) pun meningkat dua kali.

"Sebelumnya, cuma dua kali. Itu juga yang (musim) kedua, (produksi) susah payah. Kalau sekarang bisa dua setengah kali dan tidak susah payah," jelas Ketua Kelompok Tani (Poktan) Trio Aren, Asep Heri.

Baca jugaAntisipasi Musim Kemarau, Kementan Genjot Pembangunan Irigasi Pertanian

Sebelum dibangunnya dam parit tersebut, Asep mengungkapkan warganya sudah membuat bendungan sementara dari bambu dan jerami. Namun sialnya sering jebol. 

Permasalahan acap kali timbul ketika menghadapi musim kemarau di Desa Girimukti. Debit air yang seharusnya mengairi sawah di awal pertanaman, justru tidak bisa mengalir karena kecil. 

"Sehingga atas desakan masyarakat, Kelompok Tani (Poktan) mengajukan proposal untuk memperoleh bantuan embung. Tapi ternyata setelah disurvei, lebih cocok dibuat dam parit," ujar Asep.

Dam parit di Desa Girimukti

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Cipongkor Solihin mengungkapkan di Desa Girimukti terdapat sekitar 156 ha sawah.

Dari total luas tersebut, lanjut Solihin, seluas 112 ha merupakan sawah irigasi teknis dan 44 ha lainnya merupakan sawah tadah hujan.

"Produktivitasnya sekitar 6,9 ton per ha saat musim rendeng (tanam)," terang Solihin.

Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Iklim Konservasi Air dan Lingkungan Hidup, Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Halu menuturkan, dam parit di Desa Girimukti ini memang dibangun sebagai bentuk antisipasi ketersediaan air selama musim kemarau.

Petani sedang memompa air dari am parit di Desa Girimukti Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung BaratDok. Humas Kementerian Pertanian RI Petani sedang memompa air dari am parit di Desa Girimukti Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat

Jadi, meskipun debit air kecil, air masih bisa dialirkan ke sawah-sawah petani.

"Insfrastruktur air ini juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan," tambah Andi.

Berbeda dengan embung, dam parit ini dibangun dengan membendung sungai kecil atau parit alami.

Sungai kecil tersebut dapat menampung debit air minimal lima liter per detik dan dapat mengairi minimal 25 ha lahan. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com