Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Pemerintahan Baru, Ini Harapan Pelaku Fintech

Kompas.com - 03/07/2019, 18:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut pemerintahan baru dan kondisi ekonomi Indonesia yang melambat tak membuat fintech peer to peer lending seperti Modalku takut mengembangkan bisnis dengan memberi modal kepada pemilik warung.

Ketimbang takut, Modalku justru memiliki siasat bisnis untuk melebarkan sayap. Siasat yang dilakukannya ini bakal menyasar sektor-sektor berkembang dengan bisnis yang stabil di tengah perlambatan ekonomi global.

"Tentu kami menyasar sektor-sektor yang berkembang, misalnya sektor ekonomi kreatif dan juga ada perusahaan-perusahaan rintisan," ucap Co-Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Iwan menilai cara tersebut efektif untuk memberikan keuntungan dan imbalan bagi pihak pemberi pinjaman (lender) maupun peminjam (borrower).

Baca juga: Pinjam Uang, Lebih Baik ke Lembaga Keuangan Ataukah Fintech?

"Pihak lender setidaknya akan mendapatkan keuntungan sebesar 20 persen lewat aplikasi Modalku," kata Iwan.

Selain mempersiapkan siasat, Modalku pun berharap regulasi fintech bisa adil untuk kedua belah pihak, baik pemerintah maupun pelaku usaha. Harapan ini tentu mewakili keluh kesah fintech di tanah air.

"Untuk pemerintah, selalu yang kita harapkan regulasi yang adil. Sebab regulasi yang sangat ketat bisa menghambat inovasi dan kreatifitas pelaku usaha. Jadi memang harus ketat, tapi jangan terlalu ketat juga," ucapnya.

Sebagai informasi, Modalku telah berhasil menyalurkan pinjaman modal usaha hingga Rp 7 triliun untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Asia Tenggara. Tahun ini, Modalku akan menyalurkan pinjaman modal usaha hingga Rp 10 triliun dengan 1 juta transaksi pinjaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com