Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berumur 25 Tahun, Ini Cerita di Balik Suksesnya Raksasa E-Commerce Amazon

Kompas.com - 07/07/2019, 11:33 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

NEW YORK, KOMPAS.com - "Tidak ada yang menjamin Amazon.com bisa menjadi perusahaan sukses. Apa yang kami coba lakukan merupakan hal yang sangat rumit," ujar Jeff Bezos pada 1999, lima tahun setelah dia meluncurkan perusahaan onlinenya.

Bezos tak yakin dengan masa depan Amazon. Padahal, kesuksesan Amazon kini telah menjadikan dia sebagai manusia terkaya di dunia.

Amazon yang tadinya hanyalah platform online penjual buku kini telah menjadi raksasa global dengan memberikan layanan keanggotaan, toko fisik, menjual makanan, memproduksi perangkat cerdasnya sendiri, hingga sistem pengiriman yang bisa mengirimkan barang kepada pelanggan hanya dalam satu jam.

Baca juga: Proses Perceraian Selesai, Mantan Istri Jeff Bezos Akan Terima Gono-gini Rp 535 Triliun

Seperti dikutip dari BBC, inovasi yang dilakukan Amazon bisa terlihat dari pencapaian keuangannya. Tahun lalu, Amazon menjadi perusahaan kedua yang mencapai valuasi pasar 1 triliun dollar AS, menyusul Apple, dan saat ini menjadi perusahaan kedua dengan valuasi pasar terbesar di dunia setelah Microsoft.

Tahun lalu, Amazon mencatatnya total pennjualan mencapai 234,6 miliar dollar AS dengan setiap bulannya mencatatkan kunjungan pengunjung di platform online hingga 199 juta kunjungan untuk di AS saja.

Penjualan Amazon pun diprediksi bakal melonjak melebihi 320 miliar dollar AS di akhir 2020.

Keberhasilan Bezos salah satunya didorong oleh ekspansi global perusahaan, namun hal lain yang menjadi faktor penentu keberhasilan Amazon adalah ekspansi perusahaan ke berbagai sektor lainnya.

Baca juga: Menurut Jeff Bezos, Tipe Orang Ini yang Selalu Sukses dalam Bisnis

Layanan dan perangkat streaming video, layanan cloud, dan serta penjualan bahan makanan (seiring dengan akuisisi Whole Foods Market) telah memungkinkan perusahaan untuk bersaing secara langsung dengan raksasa teknologi seperti Facebook, Apple, Google dan Netflix.

Dan itu semua dimulai dengan menjual buku.

"Ketika kami pertama kali mulai menjual buku empat tahun lalu, semua orang berkata, 'lihat, Anda hanya orang komputer dan Anda tidak tahu apa-apa tentang menjual buku,' dan itu benar," kata Jeff Bezos muda pada tahun 1999.

Namun, besarnya gudang yang dimiliki perusahaan pada saat itu membantu Amazon menjadi pemimpin di sektor ini dan memungkinkan mereka untuk menawarkan pilihan buku yang lebih luas daripada saingannya.

Kemudian era ebooks tiba dan Amazon cukup pintar untuk menjadi pemain kunci di pasar itu juga.

Menyusul penciptaan Amazon Marketplace pada tahun 2000 - yang membuka platform untuk ribuan usaha kecil - Amazon merasa perlu untuk meningkatkan layanan pengiriman untuk pelanggan setia.

Baca juga: Berapa Sebenarnya Gaji Pegawai Amazon?

Perusahaan pun meluncurkan Amazon Prime pada 2005, menawarkan pengiriman lebih cepat untuk barang-barang pilihan.

Lebih dari 100 juta pelanggan yang membayar sekarang menjadi anggota layanan berlangganan Amazon Prime, yang juga menawarkan layanan streaming video dan musik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com