Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Strategi BCA Hadapi Perubahan Zaman....

Kompas.com - 17/07/2019, 17:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan zaman ke arah digital membuat PT Bank Central Asia Tbk harus mengonversikan berbagai layanannya ke platform digital. Namun, pelayanan offline seperti di cabang-cabang bank juga terus dilakukan mengingat nasabahnya tak hanya milenial.

"BCA melayani dari yang milenial sampai yang kolonial. Yang namanya market ke arah usia lanjut, cenderung datang ke cabang. Tapi kalau yang sudah pakai digital enggak mau datang ke cabang. Itu yang harus kita imbangi," ucap Santoso di sela-sela gelaran Dialog Budaya Nusantara dan Anugerah Nusantara Award di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Untuk terus bisa menghadapi tantangan zaman, Santoso menuturkan BCA akan memantau sejauh mana populasi milenial dan generasi sebelumnya berkembang.

Baca juga: Dulu Bank-bank Sibuk Buka Cabang, Sekarang Sibuk Menutupnya...

Selain itu, nasabah yang datang ke cabang-cabang BCA juga mulai dikenalkan penggunaan platform digital yang simpel, seperti setor uang melalui ATM.

"Kita akan memantau sejauh mana populasinya berkembang. Di cabang pun bukan berarti enggak dikenalkan digital. Tetap kita kenalkan digital tapi yang simpel-simpel. Seperti penyetoran uang ternyata juga bisa di ATM lho," jelas Santoso.

Setelah memperkenalkan teknologi finansial secara simpel, nantinya nasabah juga akan diperkenalkan dengan akun-akun virtual untuk belanja produk BCA dan sebagainya. Kendati melatih, Santoso menegaskan pihaknya tidak akan memaksakan nasabah tersebut.

"Kita melatih konsumen tapi tidak memaksakan," terang dia.

Baca juga: Fenomena Bank Sibuk Tutup Kantor Cabangnya, Ini Kata OJK

Adapun strategi ini dilakukan mengingat lembaga keuangan seperti perbankan sudah terdampak perubahan ekosistem ke arah modernisasi. BCA sendiri telah mengalami pengurangan pembukaan cabang baru selama beberapa tahun terakhir.

"Buka cabangnya dulu banyak dalam setahun, sekarang tidak terlalu banyak. Mungkin kurang dari 20 kalau dulu bisa sampai 40," kata Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com