Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip Strategi BCA Hadapi Perubahan Zaman....

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan zaman ke arah digital membuat PT Bank Central Asia Tbk harus mengonversikan berbagai layanannya ke platform digital. Namun, pelayanan offline seperti di cabang-cabang bank juga terus dilakukan mengingat nasabahnya tak hanya milenial.

"BCA melayani dari yang milenial sampai yang kolonial. Yang namanya market ke arah usia lanjut, cenderung datang ke cabang. Tapi kalau yang sudah pakai digital enggak mau datang ke cabang. Itu yang harus kita imbangi," ucap Santoso di sela-sela gelaran Dialog Budaya Nusantara dan Anugerah Nusantara Award di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Untuk terus bisa menghadapi tantangan zaman, Santoso menuturkan BCA akan memantau sejauh mana populasi milenial dan generasi sebelumnya berkembang.

Selain itu, nasabah yang datang ke cabang-cabang BCA juga mulai dikenalkan penggunaan platform digital yang simpel, seperti setor uang melalui ATM.

"Kita akan memantau sejauh mana populasinya berkembang. Di cabang pun bukan berarti enggak dikenalkan digital. Tetap kita kenalkan digital tapi yang simpel-simpel. Seperti penyetoran uang ternyata juga bisa di ATM lho," jelas Santoso.

Setelah memperkenalkan teknologi finansial secara simpel, nantinya nasabah juga akan diperkenalkan dengan akun-akun virtual untuk belanja produk BCA dan sebagainya. Kendati melatih, Santoso menegaskan pihaknya tidak akan memaksakan nasabah tersebut.

"Kita melatih konsumen tapi tidak memaksakan," terang dia.

Adapun strategi ini dilakukan mengingat lembaga keuangan seperti perbankan sudah terdampak perubahan ekosistem ke arah modernisasi. BCA sendiri telah mengalami pengurangan pembukaan cabang baru selama beberapa tahun terakhir.

"Buka cabangnya dulu banyak dalam setahun, sekarang tidak terlalu banyak. Mungkin kurang dari 20 kalau dulu bisa sampai 40," kata Santoso.

https://money.kompas.com/read/2019/07/17/174600326/mengintip-strategi-bca-hadapi-perubahan-zaman-

Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke