Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Mandiri Error, Ribuan Rekening Diblokir | Go-Jek Ganti Logo

Kompas.com - 23/07/2019, 05:43 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Pindahkan Saldo Tambahan Saat Error, Ribuan Rekening Diblokir Bank Mandiri

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengaku telah memblokir 2.670 rekening nasabah setelah kejadian gangguan sistem IT perseroan Sabtu (20/7/2019) lalu.

Rekening nasabah tersebut diblokir lantaran tercatat menerima saldo tambahan dan telah memindahkannya ke rekening lain.

"Yang sudah transfer atau menarik uangnya sudah kami block, mungkin mereka tidak sadar bertambah, tapi jumlahnya sangat sedikit, 2.670 nasabah dari total 1,5 juta atau 10 persen nasabah yang mengalami gangguan," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (21/7/2019).

Bagaimana nasib rekening yang diblok tersebut? Simak di sini

2. Mandiri Error, Bagaimana Nasib Nasabah yang Rekeningnya Diblokir?

Setelah kasus layanan error pada akhir pekan lalu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) memblokir 2.670 rekening nasabah karena tercatat menerima saldo tambahan dan telah memindahkannya ke rekening lain. Lalu, bagaimana nasib ribuan nasabah tersebut?

"Yang sudah transfer atau menarik uangnya sudah kami block, mungkin mereka tidak sadar bertambah, tapi jumlahnya sangat sedikit, 2.670 nasabah dari total 1,5 juta atau 10 persen nasabah yang mengalami gangguan," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas.

Tapi toh Rohan bilang Bank Mandiri tetap dapat meminta nasabah mengembalikan saldo tambahan yang terlanjur dipindahkan.

Simak selengkapnya di sini

3. Soal Isu Bangkrut dan Utang untuk Bayar Gaji Pegawai, Ini Klarifikasi PT Pos Indonesia

Isu bangkrutnya PT Pos Indonesia (Persero) mencuat sejak Minggu (21/7/2019) malam. Di media sosial, warganet mempertanyakan kebenaran mengenai isu bahwa PT Pos utang untuk membayar gaji karyawan.

Mengonfirmasi hal ini, Kompas.com menghubungi Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono, Senin (22/7/2019). Menjawab pertanyaan yang diajukan, Gilarsi memberikan rilis tertulis yang ditandatagani Sekretaris Perusahaan PT Pos Indonesia Benny Otoyo.

Berdasarkan rilis itu, Benny mengatakan, isu yang berkembang ini tidak benar. Ia menyebutkan, tidak ada perusahaan yang tidak memerlukan working capital.

"Kami perlu modal kerja untuk mendanai operasi, mendanai tagihan, dan lain-lain. Modal kerja itu dipinjam dari bank," kata Benny melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (22/7/2019) siang.

Baca selengkapnya di sini

4. Go-Jek Ganti Logo Baru Bernama "Solve"

Setelah berdiri sejak tahun 2011 lalu dan mengekspansi bisnisnya ke mancanegara, Go-Jek mengubah logo baru. Adapun logo baru ini bernama "Solve".

Founder dan CEO Go-Jek Global Nadiem Makarim mengatakan, alasan mengubah logo baru karena saat ini Go-Jek telah mewadahi berbagai macam layanan. Sehingga, logo lama dianggap tak mewakili layanan yang diwakili.

"Kenapa harus ada re-branding? Alasannya karena Go-Jek sudah terlalu berubah dari awal usulnya. Kita saat ini mewadahi berbagai macam service provider, tak hanya layanan Go-Ride," kata Nadiem di Jakarta, Senin (22/7/2019).

"Ada banyak stakeholder yang harus kami wadahi, dan karena itu kami membutuhkan simbol baru. Simbol yang tidak mengkhianati asal usul, tapi tidak juga menghianati sesuatu evolusi baru dimana kita menjadi ekosistem," sambungnya.

Seperti apa logo baru Go-Jek tersebut? Baca di sini

5. Lion Air akan Mulai Turunkan Harga Tiket Rabu 24 Juli 2019

Maskapai Lion Air menjanjikan akan menurunkan harga tiket pesawat maskapai tersebut pada Rabu, 24 Juli 2019. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh pemilik sekaligus pendiri Lion Air yakni Rusdi Kirana di Kantor Kemenko Perekonomian.

"Ya harus lah (penurunan harga dilakukan) karena sudah aturan. Skemanya mulai Rabu ini semua sudah jalan," ujarnya, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Penurunan harga tiket yang akan dilakukan oleh Lion Air merupakan kesepakatan pemerintah dan sejumlah pihak beberapa waktu lalu. Dalam kesepakatan itu, maskapai LCC akan menurunkan harga tiketnya bahkan hingga 50 persen dari tarif batas atas untuk 30 persen kapasitas pesawat.

Sejak beberapa waktu lalu, Citilink sudah menurunkan harha tiketnya. Namun Lion Air belum melakukanya karena mengatakan perlu penyesuaian sistem.

Simak selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com