Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Yakin Unicorn Indonesia Tak Akan Dikendalikan Asing

Kompas.com - 07/08/2019, 22:46 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut investor asing enggan mengambil alih Unicorn Indonesia meski banyak menyuntik modal.

Menurut Plt Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot Tanjung, hal itu tidak akan terjadi karena para investor tidak mau mencampuri urusan menajemen.

"Kalau kita lihat itu pendirinya ya tentu inisiasi untuk kegiatan usahanya, Bukalapak, Go-Jek segala macam kan tetap kendalinya ada di pendirinya sendiri," ujarnya dalam FGD Kadin di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

"Sementara pemodal ini tidak mau mengambil alih managemen kegiatan karena pada saat mereka ambil alih ide bisnis segala macam, itu jadi terputus," sambungnya.

Baca juga: Modal Asing di Unicorn Ibarat Gorengan, Bergizi tapi Berkolesterol

Saat ini sebagain Unicorn Indonesia memang didominasi oleh investor asing. Bahkan modal asing terus disuntikan untuk kian membesarkan unicorn Indonesia.

Investor unicorn Indonesia pun beragam. Dari data BKPM, investor asing tersebut di antaranya Google, Tencent, Alibaba, hingga Softbank.

Yuliot mengatakan, suntikan modal dari para investor asing ke Unicorn Indonesia hanya sebagai penyertaan modal saja.

BKPM mencatat suntikan modal tersebut sebagai penanaman investasi asing di Indonesia.

Baca juga: Terungkap, Siapa Saja Pemegang Saham Go-Jek

Soal klaim keempat unicorn itu berasal dari Singapura? Menurut Yuliot kemungkinan hal itu ada kaitannya dengan asal investasi unicorn tersebut.

Selama ini kata dia, BPKM mencatat kalau investasi untuk unicorn RI memang berasal dari Singapura.

Berdasarkan data BPKM Januari-Juni 2019, realisasi penyertaan modal asing terbesar berasal dari Singapura sebesar 3,4 miliar dollar AS.

Baca juga: Kepala BKPM Ralat Ucapannya soal 4 Unicorn Indonesia Dimiliki Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com