Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

Menelisik 4 Faktor Leadership Gap Syndrome (3)

Kompas.com - 15/08/2019, 08:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kondisi tersebut membuat generasi Y menjadi lebih mandiri dan mulai mencari alternatif selain pekerjaan formal yang menghabiskan banyak waktu di kantor.

Melihat kedua orang tuanya banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di luar rumah, membuat para generasi Y mulai berpikir untuk berwirausaha atau bekerja di rumah.

Generasi ini cenderung suka akan risiko dan pengambilan keputusan yang matang akibat dari pola asuh dari generasi sebelumnya, yaitu Generasi X.

Konteks Kepemimpinan

Dalam konteks kepemimpinan, Generasi Y masih mewarisi walaupun sebagian cara kepemimpinan Generasi X, karena faktanya mereka dibesarkan oleh Generasi X. Namun karena kondisi lingkungan hidup dan lingkungan kerja yang sudah mulai berubah, berdampak kepada perubahan cara pandang mereka terhadap proses kerja, termasuk cara memimpin.

Generasi millennial dalam beberapa referensi juga dikenal sebagai Generasi Y, Gen Y atau Generasi Langgas, sesuai dengan kesepakatan di awal artikel ini, kita gunakan istilah Generasi Z sebagai nama lain dari Generasi Millennial untuk memudahkan kita dalam memahami kajian ini.

Generasi ini adalah kelompok demografi setelah Generasi X dan Generasi Y, sebagaimana penjelasan sebelumnya tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.

Generasi Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Generasi X atau Generasi Y. Generasi Millennial kadang-kadang disebut sebagai "Echo Boomers" karena adanya 'booming' atau peningkatan besar, tingkat kelahiran pada tahun 1980-an dan 1990-an.

Untungnya di abad ke 20 tren menuju keluarga yang lebih kecil di negara-negara maju terus berkembang. Sehingga dampak relatif dari "baby boom echo" umumnya tidak sebesar dari masa ledakan populasi pasca Perang Dunia II.

Karakteristik Milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital.

Di sebagian besar belahan dunia, pengaruh mereka ditandai dengan peningkatan liberalisasi politik dan ekonomi; meskipun pengaruhnya masih diperdebatkan.

Jika dibandingkan dengan Generasi X dan Generasi Y, ketika para millennial ini lahir kondisi ekonomi secara markro lebih baik dan sangat stabil. Begitu juga dengan kondisi keuangan orang tua mereka cukup mapan, sehingga secara relatif Generasi Z tumbuh berkembang dengan segala kemudahan yang belum pernah dirasakan oleh kedua orang tua mereka.

Saat mereka growing up, apapun yang mereka inginkan mudah didapatkan dengan cepat tanpa perlu perjuangan dan sedikit kesulitan untuk mendapatkannya. Sangat berbeda dengan kondisi kedua orang tua mereka dahulu.

Dengan kondisi tersebut, maka Generasi Z memiliki banyak pilihan dalam bekerja, mereka punya pilihan untuk bekerja di banyak perusahaan, mereka juga punya pilihan untuk menentukan profesi apa yang mereka anggap cocok dan mereka sukai, dan bahkan mereka juga pilihan untuk tidak bekerja, mengapa?

Karena faktanya secara umum orang tua mereka masih mampu menghidupi mereka dengan uang jajan yang cukup.

Dengan kondisi tersebut membuat Generasi Z memiliki sikap dan karakter sangat loyal dengan kepentingannya, sangat berbeda dengan Generasi X yang loyal dengan perusahaan, dan berbeda dengan Generasi Y yang sangat setia dengan profesinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com