Kondisi tersebut membuat generasi Y menjadi lebih mandiri dan mulai mencari alternatif selain pekerjaan formal yang menghabiskan banyak waktu di kantor.
Melihat kedua orang tuanya banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di luar rumah, membuat para generasi Y mulai berpikir untuk berwirausaha atau bekerja di rumah.
Generasi ini cenderung suka akan risiko dan pengambilan keputusan yang matang akibat dari pola asuh dari generasi sebelumnya, yaitu Generasi X.
Dalam konteks kepemimpinan, Generasi Y masih mewarisi walaupun sebagian cara kepemimpinan Generasi X, karena faktanya mereka dibesarkan oleh Generasi X. Namun karena kondisi lingkungan hidup dan lingkungan kerja yang sudah mulai berubah, berdampak kepada perubahan cara pandang mereka terhadap proses kerja, termasuk cara memimpin.
Generasi millennial dalam beberapa referensi juga dikenal sebagai Generasi Y, Gen Y atau Generasi Langgas, sesuai dengan kesepakatan di awal artikel ini, kita gunakan istilah Generasi Z sebagai nama lain dari Generasi Millennial untuk memudahkan kita dalam memahami kajian ini.
Generasi ini adalah kelompok demografi setelah Generasi X dan Generasi Y, sebagaimana penjelasan sebelumnya tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.
Generasi Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Generasi X atau Generasi Y. Generasi Millennial kadang-kadang disebut sebagai "Echo Boomers" karena adanya 'booming' atau peningkatan besar, tingkat kelahiran pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Untungnya di abad ke 20 tren menuju keluarga yang lebih kecil di negara-negara maju terus berkembang. Sehingga dampak relatif dari "baby boom echo" umumnya tidak sebesar dari masa ledakan populasi pasca Perang Dunia II.
Karakteristik Milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital.
Di sebagian besar belahan dunia, pengaruh mereka ditandai dengan peningkatan liberalisasi politik dan ekonomi; meskipun pengaruhnya masih diperdebatkan.
Jika dibandingkan dengan Generasi X dan Generasi Y, ketika para millennial ini lahir kondisi ekonomi secara markro lebih baik dan sangat stabil. Begitu juga dengan kondisi keuangan orang tua mereka cukup mapan, sehingga secara relatif Generasi Z tumbuh berkembang dengan segala kemudahan yang belum pernah dirasakan oleh kedua orang tua mereka.
Saat mereka growing up, apapun yang mereka inginkan mudah didapatkan dengan cepat tanpa perlu perjuangan dan sedikit kesulitan untuk mendapatkannya. Sangat berbeda dengan kondisi kedua orang tua mereka dahulu.
Dengan kondisi tersebut, maka Generasi Z memiliki banyak pilihan dalam bekerja, mereka punya pilihan untuk bekerja di banyak perusahaan, mereka juga punya pilihan untuk menentukan profesi apa yang mereka anggap cocok dan mereka sukai, dan bahkan mereka juga pilihan untuk tidak bekerja, mengapa?
Karena faktanya secara umum orang tua mereka masih mampu menghidupi mereka dengan uang jajan yang cukup.
Dengan kondisi tersebut membuat Generasi Z memiliki sikap dan karakter sangat loyal dengan kepentingannya, sangat berbeda dengan Generasi X yang loyal dengan perusahaan, dan berbeda dengan Generasi Y yang sangat setia dengan profesinya.