Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Seret, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 04/09/2019, 17:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengaku akan tetap terus memberikan fasilitas dalam mengatasi permasalahan yang ada di sektor struktural atau sektor riil yang saat ini masih memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia.

Selama ini, perekonomian Indonesia baru bisa tumbuh di kisaran 5 persen. BI mengungkapkan memang ada beberapa hal yang membuat laju pertumbuhan bergerak melambat.

Salah satunya adalah tentang melebarnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang juga diikuti dengan tekanan khususnya dari nilai tukar karena impor yang terus meningkat. Lalu, ada juga kendala dari inflasi yang masih naik.

"Memang melihat dari potensi kendala tersebut, potensi naik level pertumbuhan ekonomi Indonesia masih seret," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo pada Rabu (4/9/2019) di Jakarta.

Baca juga: Bonus Demografi, Modal Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BI juga melihat adanya tekanan ekonomi global yang masih memperberat kenaikan ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, BI mencoba untuk memberi stimulus ekonomi, apalagi saat melihat ada ruang untuk menurunkan suku bunga terbuka.

Oleh karena itu, BI menurunkan suku bunga sebanyak 2 kali sebesar 50 basis poin menjadi 5,5 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Ini juga diiringi harapan agar bisa disambut baik pelaku ekonomi dan penunjang kegiatan ekonomi untuk kembali bergairah dalam menjalankan usahanya.

Selain itu, BI juga akan terus hadir dengan kebijakan makroprudensial yang sifatnya akomodatif dengan tujuan meningkatkan likuiditas perbankan, juga mendorong perbankan meningkatkan pinjamannya. (Bidara Pink)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BI: Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih seret

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com