Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Ikat Kepala Khas Batak, Susi Minta Masyarakat dan Turis Diet Plastik

Kompas.com - 16/09/2019, 07:38 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta masyarakat dan turis asing menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.

Salah satu langkahnya yakni dengan diet atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan tidak membuang sampah plastik atau sampah yang tidak terurai lainnya ke Danau Toba.

Hal itu disampaikan Susi saat melakukan kunjungan kerja ke Danau Toba, akhir pekan lalu.

“Jangan mencemari danau dengan buangan limbah industri, limbah rumah tangga atau perkantoran," kata Susi seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Minggu (16/9/2019).

Baca juga: Menteri Susi Ingin Indonesia Punya Bulog Ikan, Buat Apa?

"Saya dorong Pemda setempat agar segera menerbitkan peraturan daerah yang mengatur tentang penggunaan plastik dan pengelolaan sampahnya," lanjutnya.

Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat itu mengatakan, sampah plastik telah menjadi masalah serius di dunia. Bahkan Indonesia menjadi negara kedua di dunia dengan sampah plastik terbanyak.

Menurut Susi, masyarakat di sekitar Danau Toba bisa memulai upaya menjaga lingkungandari hal kecil. Misalnya mengurangi penggunaan kantong kresek sekali pakai, air minum kemasan, dan sedotan plastik.

“Saya tegaskan bahwa sampah plastik sangat sulit dimusnahkan, bahkan sampai puluhan tahun di dalam laut masih tetap utuh," kata dia.

Baca juga: Senangnya Susi Lihat Perusahaan Mulai Sadar Kurangi Sampah Plastik...

Mengenakan kebaya warna merah muda, kain tenun, dan ikat kepala sortali khas Batak, Susi minta seluruh Bupati di seluruh kawasan Danau Toba serius menangani sampah plastik.

"Terus lakukan sosialisasi, tidak hanya warga lokal tapi juga turis yang datang ke Danau Toba," ucapnya.

Dalam kunjungannya, Susi juga menebar 266.000 beragam benih ikan (restocking) di Danau Toba. Diharapkan hal ini bisa mengoptimalkan potensi dan menambah stok ikan untuk konsumsi Danau Toba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com