JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendapat kontrak pengerjaan renovasi istana presiden Republik Niger.
Perusahaan pelat merah ini mampu meyakinkan pemerintah Niger untuk menggarap proyek tersebut.
"Kita mengerjakan renovasi istananya Presiden Niger, jadi kalau di Indonesia itu Istana Merdeka lah," kata Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya ditemui di Kantor Kementerian Bappenas/BPN, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Kini proses renovasi yang dilakukan oleh WIKA sudah berjalan.
"Sedang ongoing, target selesai di akhir 2020," tuturnya.
Baca juga: Garap Istana Kepresidenan Niger, WIKA Lirik Proyek di Negara Afrika Lainnya
Dia menambahkan, untuk proses penjajakan kerja sama renovasi gedung istana itu dibutuhkan waktu sekitar satu tahun, hingga akhirnya pemerintah Niger setuju.
Ada kerja sama ini dilandasi dengan kerja sama antar kedua negara. Setelah itu, pemerintah lewat lembaga terkait menunjuk perusahaan yang di bidang konstruksi.
"Untuk pendanaanya kita kerja sama dengan Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI).
Biaya konstruksinya didanai dulu oleh Indonesia Eximbank, nanti pemerintah sana (Niger) akan mengembalikan. Sistemnya seperti itu, kita masuknya G-to-G," pungkasnya.
Baca juga: Tertarik Bangun Ibu Kota Baru, Bos Wika Gedung Incar Proyek APBN
Sebelumnya, WIKA menandatangani kontrak pengerjaan proyek renovasi Istana Presiden Niger dengan nilai 20 juta euro atau sekitar Rp 332 miliar.
Proyek renovasi Istana Niger merupakan hasil konkret dari kunjungan kenegaraan Presiden Niger yang telah dilaksanakan pada Oktober 2017. Dalam perhelatan Indonesia-Africa Forum di Bali pada 10-11 April 2018 juga telah dilakukan penandatanganan kesepakatan awal proyek renovasi tersebut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.