JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui kalau isu kenaikan utang selalu menjadi yang paling meresahkan.
Hal itu ia sampaikan di hadapan siswa-siawa SMA saat membuka Olimpiade APBN 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
"Sering tujuannya untuk tidak memberikan pengertian yang utuh. Sehingga masyarakat bingung, juga resah yang paling meresahkan contohnya utang, kenapa utang terus, nambah terus setiap tahun?" ujarnya.
Baca juga: Utang Syariah Pemerintah Dipakai Buat Apa Saja?
Keresahan itu muncul karena isu utang selalu disampaikan tidak utuh. Padahal kata dia, utang adalah salah satu instrumen pembiayaan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Lantaran hanya utang yang kerap disorot, Sri Mulyani menilai APBN hanya dipahami secara sepotong-sepotong.
Sri Mulyani menganalogikan APBN ibarat gajah yang dideskripsikan sepotong-sepotong.
"Orang bicara gajah, ada yang mendeskripsikan kakinya, buntutnya, badannya, gadingnya. APBN itu sama seperti itu," kata dia.
Selain utang, isu lain yang selalu disorot dari Kemenkeu yakni pajak dan kebijakan bea cukai.
Baca juga: Utang Pemerintah Capai Rp 4.680 Triliun, Begini Strukturnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.