Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MMA IMPACT Indonesia 2019 Ajak Para Pakar Pemasaran Bangun Masa Depan

Kompas.com - 08/10/2019, 05:14 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobile Marketing Association (MMA), pemimpin asosiasi global di bidang industri pemasaran digital menggelar forum tahunan MMA IMPACT Indonesia 2019.

Bertemakan Build The Future, forum ini menghadirkan lebih dari 30 pembicara dari berbagai perusahaan global di Indonesia untuk berbagi langkah nyata dan pembelajaran taktis mengenai pemasaran digital yang berperan penting bagi industri di di the Ritz-Carlton Mega Kuningan Jakarta, pekan lalu, tepatnya Kamis (3/10/2019).

Country Manager MMA Indonesia Shanti Tolani mengatakan, lanskap pemasaran terus berkembang dengan hadirnya teknologi 5G, AI, dan teknologi baru lainnya.

"Di MMA, kami membantu para pemasar untuk membangun masa depan dunia pemasaran dengan bukti ilmiah dan pengembangan jaringan melalui praktik terbaik," sebut dia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (7/10/2019).

Baca juga: 4 Tren Ini Akan Ubah Lanskap Pemasaran di 2019

Menurut dia, pihaknya juga telah menginvestasikan jutaan dolar AS untuk melakukan berbagai penelitian yang dapat membantu para pemasar mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan untuk dapat bersaing di tengah lanskap pemasaran yang terus berubah.

Agenda dalam forum ini juga meliputi diskusi panel dan beragam keynote session yang menghadirkan berbagai sudut pandang para praktisi dari sisi brand maupun industri.

“Dengan adanya acara-acara seperti MMA IMPACT Indonesia 2019, kami berharap dapat memfasilitasi para pemasar dan brand berbagai panduan untuk dapat mengembangkan diri sekaligus meningkatkan daya guna teknologi terbaru untuk menghasilkan hubungan yang lebih baik dengan konsumen,” ujar dia.

Sementara Managing Director MMA Asia Pasifik Rohit Dadwal membuka sesi pertama dengan membawakan bukti ilmiah berjudul ‘From a Blink to a Heartbeat - Do You Have a "First Second Strategy?”

Sesi ini mengungkapkan hasil penelitian Neuroscience Cognition yang mempelajari proses kognitif dari sebuah iklan di industri mobile.

Hasil kognisi ini mengungkapkan bahwa otak manusia hanya memerlukan waktu sekitar 400 milidetik atau satu kedipan mata untuk dapat terhubung dan bereaksi dengan iklan yang mereka lihat di perangkat mobile.

Hal ini merupakan sebuah hal penting yang harus diketahui oleh brand bahwa mereka harus mampu menciptakan sebuah strategi periklanan kreatif dalam waktu 15/30 detik atau bahkan 6/7 detik. Kini sebuah brand harus membuat strategi awal untuk mendapatkan rekognisi dari konsumen mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com