KOMPAS.com - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI telah dilaksanakan, kini pasar menantikan sosok menteri-menteri yang akan membantu presiden dalam kabinet kerja yang baru.
Susunan kabinet tentu akan berpengaruh pada kepercayaan pasar dan publik, yang nantinya berdampak pada gerak perekonomian ke depan, di tengah tekanan global yang masih berlanjut.
Sejumlah pos menteri memegang peranan penting dalam menopang laju perekonomian.
Selain itu, menteri-menteri tersebut menjadi kunci kesehatan fiskal di saat ketidakpastian global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang berlanjut.
Baca juga: Ekonom: Antisipasi Resesi, Indonesia Harus Ambil Langkah Ini
Salah satu sosok yang banyak dipertanyakan pasar yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pasalnya, dalam 5 tahun terakhir, kinerja sejumlah BUMN justru memperlihatkan persoalan serius, seperti Krakatau Steel, Garuda Indonesia dan Merpati Airlines, Asuransi Jiwasraya.
Meskipun begitu, ada pula BUMN sektor konstruksi dan perbankan yang memberikan sumbangsih positif bagi pembangunan infrastruktur yang cukup masif dalam 5 tahun terakhir.
Namun demikian, pembangunan infrastruktur yang banyak ditangani BUMN itu ternyata meninggalkan persoalan utang.
Pasalnya, BUMN sektor konstruksi mesti mengandalkan pinjaman, baik pinjaman bank, surat utang, maupun utang luar negeri untuk membiayai sejumlah proyek.
Menurut Managing Director and Head of Equity Capital Market PT Samuel International, Harry Su, memberi catatan khusus terkait utang BUMN sektor konstruksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.