Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Menteri Pengganti Susi Keceplosan...

Kompas.com - 23/10/2019, 16:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada hal menggelitik saat serah terima jabatan antara Susi Pudjiastuti dengan Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru, Edhy Prabowo, di gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Edhy sempat keceplosan saat memberikam sambutannya. Dia terbalik mengatakan periode kepemimpinannya di KKP dengan periode kepemimpinan Susi Pudjiastuti.

Periode kepemimpinannya tahun 2019-2024 dia sebut dengan periode Susi. Namun belum selesai dia bicara, dia tersadar dan kembali meralat ucapannya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Yakin KKP Moncer di Bawah Edhy Prabowo

"Yang sama-sama kita hormati, sama-sama kita banggakan Ibu Susi Pudjiastuti sebagai menteri KKP periode 2019 sampai dua ribu, eh saya menterinya," kata Edhy Prabowo yang membuat para pegawai KKP tertawa.

"(Maksud saya) periode 2019 dari periode 2014. (Atau) 2014 sampai 2019," imbuh dia menjelaskan ucapannya.

Tidak hanya itu, Edhy juga sempat melontarkan candaan kepada jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Baca juga: Di Balik Senyum dan Rangkulan Luhut untuk Susi...

Dia merasa aneh semua orang terdiam saat dirinya memasuki ruangan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru.

"Tapi waktu saya masuk ruangan kok pada diam semua. Apakah saya diterima atau ditolak? Waktu saya menjadi Ketua Komisi IV semua happy. Saat saya datang jadi menteri kok diam. Kenapa ini? Enggak suka sama saya atau enggak enak sama Bu Susi," selorohnya disambut tawa awak media yang hadir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com