Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri KKP Buka Aquatica Asia & Indoaqua 2019

Kompas.com - 06/11/2019, 13:23 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo meresmikan pembukaan Aquatica Asia & Indoaqua Conference & Expo 2019 dengan tema 'Aquaculture Forever' di Balai Kartini Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019).

"Saya bangga kalau even ini selalu ada, karena ini penting untuk sharing informasi. Dengan acara inilah kita mengetahui target kita ke depan, kelemahan kita, dan apa yang ke depannya bisa kita kerjakan bersama agar Aquaculture bisa memberikan sumbangan ekonomi terbesar di Indonesia," ungkap Edhy dalam sambutannya.

Edhy menyebutkan bahwa kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan dan juga pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan.

"Ini merupakan tempat strategis untuk kita berkomunikasi dengan pelaku usaha dan stakeholder di sektor perikanan untuk membangun sektor budidaya perikanan secara berkelanjutan, terus menerus dan masiv," ungkapnya.

Edhy menjabarkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki tempat yang luar biasa untuk melakukan budidaya perikanan. Hal ini mengingat bahwa Indonesia memiliki lahan luas yang memadai untuk sektor perikanan.

"Garis pantai Indonesia nomor dua terpanjang di dunia. Selain itu pemanfaatan air laut di pinggir pantai, danau dan rawa juga bisa memudahkan budidaya," jelasnya.

Banyaknya peserta Aquaculture yang meramaikan even ini, akan dimanfaatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengulik masalah-masalah yang mungkin saja terjadi. Ini sekaligus untuk memperbaiki sistem-sistem atau aturan yang selama ini mungkin kurang berpihak pada pelaku budidaya.

"Antusiasme peserta luar biasa, dan ini saya pergunakan untuk berkomunikasi mengeai aturan yang selama ini belum terserap dan aturan yang belum begitu memihak. Diharapkan ini bisa menjadi feedback ke kit," ungkap Edhy.

Sementara itu, Direktur Jenderal KKP, Slamet Soebjakto juga menyambut baik acara Aquaculture ini. Menurutnya ini bisa dijadikan sinergi antara pelaku usaha perikanan dan pemerintah untuk saling support.

"Support juga kami rasa dari dunia hilir yaitu dari processing-nya. Termasuk juga peran budidaya yang sangat pnting untuk masyarakat," jelasnya.

Ke depan, prinsip sustainability dalam pembangunan subsektor perikanan budidaya dapat memberikan dampak perubahan secara ekonomi dan sosial. Ini dilakukan dalam menjamin keseimbangan antara kepentingan aspek sumberdaya dan lingkungan, aspek sosial serta aspek ekonomi.

Program industrialisasi perikanan budidaya akan dirancang menjadi bagian dari program prioritas nasional. Sehingga ini menjadi tanggungjawab lintas sektoral terkait.

Industri perikanan budidaya diharapkan mampu memberikan nilai tambah ekonomi yang besar dan mengedepankan family based aquaculture yakni dengan mendorong transformasi bisnis di level pembudidaya dari skala kecil menjadi lebih besar lagi, bahkan menjadi skala industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com