Sebab Putusnya Kerja Sama
Yusril mengungkap, langkah penghentian kerjasama diambil karena adanya intruksi mendadak dari Garuda Group kepada semua anak perusahaannya, GMF, Gapura Angkasa, dan Aerowisata untuk memberikan pelayanan hanya jika Sriwijaya membayar di muka.
"Kalau kamis kemarin tidak bayar cash dimuka, diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apapun kepada Sriwijaya," cerita dia.
Untuk itu kata Yusril, Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran tersebut. Dia menganggap pembayaran tidak adil (unfair) dan sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya.
Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya hari kemarin. Sriwijaya akhirnya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri.
Baca juga: Luhut soal Pertemuan dengan Prabowo: Kami Bernostalgila...
"Sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup," ucap Yusril.
"Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan servis pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering sendiri tanpa kerjasama dengan Garuda," imbuhnya.
Namun hari ini, Jumat (8/11/2019), seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal. Seluruh peralatan line maintenance dan spare parts pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh Garuda Grup pun telah diserahkan kembali kepada Sriwijaya.
"Intinya, Sriwijaya menganggap kerjasama dengan Garuda Grup selama ini merugikan kepentingan Sriwijaya karena terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan GA dengan Sriwijaya," pungkasnya.
Baca juga: Diminta Legalkan Cantrang, Ini Jawaban Menteri KKP Edhy Prabowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.