Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut soal Pembangunan Ibu Kota Baru: Akhir Tahun Depan atau Awal 2021

Kompas.com - 15/11/2019, 14:20 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemindahan ibu kota negara mulai dikebut.  Instansi- instansi pemerintahan yang terkait terus berkoordinasi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan memastikan, pembangunan konstruksi di ibu kota yang baru tepatnya di Kalimantan Timur akan segera dilakukan paling lambat awal tahun 2021.


"Ya kita berharap akhir tahun depan atau awal tahun 2021," kata Luhut usai Rapat Pembahasan Panitia Antar Kementerian (PAK) dan Harmonisasi Draft Perpres tentang Badan Otorita Pesiapan, Pemindahan, dan pembangunan Ibu Kota Negara di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Ketika Jokowi Bayangkan Kondisi Ibu Kota Baru...

Apabila persiapan pemindahan ibu kota baru sudah mulai matang, dari master plan hingga payung hukumnya maka finalisasi pembangunan diperkirakan akan selesai 2025.

"Tadi mempersiapkan semua perencanaan pemindahannya. Kita sepakat, semua harus selesai dalam setahun (master plan, aturannya) sehingga pembangunan itu kan tiga tahun cukup," ucapnya.

Soal badan otoritas yang menangani proses pemindahan ibu kota baru sedang tahap pembentukan.

Namun, Luhut berharap pembentukan badan otoritas segera dibentuk demi mencapai target waktu yang telah ditargetkan.

"Itu sudah jalan dan sedang dikerjain. Pak Suharso (Menteri Bappenas) akan laporan ke presiden. Ya harus cepat, karena kita berpacu dengan waktu," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa membenarkan, bahwa Badan Otoritas sedang tahap persiapan. Dan rencananya pembentukan badan otoritas akan terbentuk akhir tahun 2019.

"Badan Otorita masih tahap persiapan. Mudah-mudahan akhir tahun ini selesai," katanya.

Baca juga: OJK: Pindah Ibu Kota Negara Bisa Buat Sebaran Investor Lebih Merata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com