Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-China Capai Kesepakatan Fase Pertama, Perang Dagang Mereda?

Kompas.com - 14/12/2019, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - China dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan sudah mencapai kesepakatan perdagangan fase satu termasuk beberapa pengurangan tarif, peningkatan pembelian pertanian dan perubahan struktural untuk masalah kekayaan intelektual dan teknologi pada Jumat (13/12/2019).

Meski demikain, perjanjian masih harus melalui prosedur hukum ketika Washington dan Beijing berupaya menetapkan waktu untuk penandatanganan kesepakatan. Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan, AS dan China rencananya akan menandatangani perjanjian pada Januari 2020 di Washington.

Melansir CNBC, Sabtu (14/12/2019), beberapa rincian perjanjian akan diimplementasikan oleh dua negara penguasa ekonomi terbesar di dunia itu. Keduanya komitmen untuk mengendalikan perang dagang yang terus berlanjut.

Baca juga: Efek Domino Perang Dagang AS-China ke Ekonomi Indonesia

Ketika para pejabat China merilis perincian perjanjian, di hari yang sama Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan syarat-syarat dari perjanjian tersebut, yang ia sebut dengan "kesepakatan luar biasa".

Setelah deklarasi itu, indeks-indeks saham utama AS yang sempat redup, juga tampak menguat menyusul berita tentang kesepakatan tersebut. Indeks Dow Jones naik 3,3 poin atau 0,01 pada level 28.135 per saham. Sementara S&P 500 naik 0,23 poin atau 0,01 pada level 3,168 per saham.

AS berencana akan memotong tarif barang-barang China secara bertahap yang merupakan prioritas untuk Beijing. Hal ini dinyatakan oleh Wakil Menteri Perdagangan China, Wang Shouwen. Meski demikian, Wang tidak merinci kapan tepatnya AS akan menerapkan potongan tariff tersebut.

Baca juga: Promo Jelang Natal, Hypermart Banjir Diskon Hingga 25 Persen

Di sisi lain, Trump mengatakan AS akan membatalkan putaran tarif untuk barang-barang China yang mulai berlaku pada hari Minggu pekan ini. Dalam pernyataanya di Twitter, Trump menyebut Gedung Putih akan menghapus tarif 25 persen pada total 250 miliar dollar AS barang impor China. Ia juga akan memotong bea yang ada saat ini untuk 120 miliar dollar AS pada produk China sebesar 7,5 persen.

Menurut Wakil Menteri Keuangan China Liao Min, Beijing juga akan mempertimbangkan pembatalan tarif balasan yang ditetapkan akhir pekan ini. Sementara, Wakil Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan Han Jun mengatakan, Beijing juga akan meningkatkan pembelian pertanian secara signifikan.

Di sisi lain, negosiator perdagangan mengatakan pemerintahan Trump belum berjanji untuk menurunkan tarif di masa depan. Namun, dia mengatakan AS tidak akan mengenakan bea baru selama China bernegosiasi dengan itikad baik.

Baca juga: Ari Askhara Jabat Komisaris di 6 Perusahaan, Ini Kata Stafsus BUMN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 138,1 Miliar Dollar AS

Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 138,1 Miliar Dollar AS

Whats New
Gen Z, Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Mengajukan Kartu Kredit

Gen Z, Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Mengajukan Kartu Kredit

Spend Smart
Pelita Air Buka Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Sorong Setiap Hari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Sorong Setiap Hari, Simak Jadwalnya

Spend Smart
Sentil yang Ragukan Hilirisasi, Menteri Bahlil: Yang Bicara Itu Otaknya Keliru!

Sentil yang Ragukan Hilirisasi, Menteri Bahlil: Yang Bicara Itu Otaknya Keliru!

Whats New
Menanti Penyertaan Modal Negara untuk Pengalihan Polis Jiwasraya

Menanti Penyertaan Modal Negara untuk Pengalihan Polis Jiwasraya

Whats New
Boikot Produk Israel, Begini Dampaknya ke Indonesia

Boikot Produk Israel, Begini Dampaknya ke Indonesia

Whats New
Tuntaskan Pengalihan Polis Jiwasraya, IFG Life dapat Suntikan Dana Rp 1,45 Triliun

Tuntaskan Pengalihan Polis Jiwasraya, IFG Life dapat Suntikan Dana Rp 1,45 Triliun

Whats New
Luncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030, Mendag Zulhas Yakin Ini yang Terbaik Se-ASEAN

Luncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030, Mendag Zulhas Yakin Ini yang Terbaik Se-ASEAN

Whats New
Di Pelantikan Womenpreneur Hipmi, Mendag Zulhas: Perempuan Kunci Indonesia Maju

Di Pelantikan Womenpreneur Hipmi, Mendag Zulhas: Perempuan Kunci Indonesia Maju

Whats New
DAMRI Buka Rute Singkawang-Kuching Malaysia, Tarifnya Rp 300.000

DAMRI Buka Rute Singkawang-Kuching Malaysia, Tarifnya Rp 300.000

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 7 Desember di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 7 Desember di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Mengawali Pagi, IHSG dan Rupiah Melemah

Mengawali Pagi, IHSG dan Rupiah Melemah

Whats New
Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen ke Level Terendah sejak Juni 2023

Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen ke Level Terendah sejak Juni 2023

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 7 Desember 2023

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 7 Desember 2023

Whats New
Malam Tahun Baru 2024, Jam Operasional LRT Palembang Diperpanjang hingga Pukul 01.00 WIB

Malam Tahun Baru 2024, Jam Operasional LRT Palembang Diperpanjang hingga Pukul 01.00 WIB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com