Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Yasonna Laoly: Pembangunan Pelabuhan Marunda Harus Terus Dilanjutkan

Kompas.com - 20/12/2019, 19:37 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly mengatakan, pembangunan Pelabuhan Marunda harus terus dilanjutkan.

Pernyataan itu ia sampaikan di tengah perseteruan PT Karya Citra Nusantara (KCN) dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

Yasonna sendiri juga menjadi Ketua Kelompok Kerja IV Penanganan dan Penyelesaian Kasus Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi.

“Sudah ada keputusan pengadilan, maka jangan kita halangi pembangunannya. Itu prinsip kami,” kata Yasonna dalam keterangan tertulis (29/11/2019) usai rapat penyelesaian kasus di Kantor Kemenkumham.

Perseteruan antara KCN dan KBN sudah terjadi sejak tahun 2012. Perseteruan terjadi saat jabatan Direktur Utama KBN dipegang Sattar Saba.

Saat itu, KBN menggugat anak usahanya sendiri yaitu KCN melalui jalur hukum.

Baca juga: Komitmen Jokowi Bongkar Kendala Investasi, Dimulai Menkumham dari Pelabuhan Marunda

Dalam perkembangannya, Mahkamah Agung (MA) telah memutuskan perkara nomor 2226 K/PDT/2019 pada Selasa (10/9/2019) yang isinya memenangkan KCN.

Juru Bicara MA Andi Samsan Nganro mengatakan, seiring dikabulkannya kasasi KCN, skema konsesi yang berlaku di pelabuhan Marunda kembali seperti semula sebelum ada gugatan.

Yasonna menegaskan, putusan MA menjadi dasar keberlanjutan pembangunan Pelabuhan Marunda.

Sebagai informasi, nilai investasi proyek itu juga tidak sedikit. Untuk merampungkan pembangunan seluruhnya, diperkirakan masih butuh investasi mencapai lebih dari Rp 5 triliun.

Baca juga: Konsesi Pelabuhan Marunda Kembali ke Skema Awal Usai Kasasi KCN Dikabulkan

“Ini kan sebenarnya tidak baik. Maka saya mendorong, tadi kuasa hukum KBN mengatakan ada peluang untuk berdamai, ya kami beri kesempatan,” kata Yasonna.

Menkumham pun memberi tenggat waktu 14 hari kepada KCN dan KBN untuk membahas solusi perseteruannya secara damai.

Meski nantinya pembicaraan business to business antara KCN dan KBN tidak menghasilkan titik temu, pembangunan pelabuhan tetap dilanjutkan.

Sementara itu, Direktur Utama KCN Widodo Setiadi menyambut baik instruksi Menteri Yasonna.

Baca juga: KSOP Marunda Ajak Semua Pihak Hormati Putusan Hukum Kasus Pelabuhan Marunda

Ia optimistis pemerintah akan mendukung pembangunan infrastruktur Pelabuhan Marunda dengan mekanisme non-APBN atau APBD.

“Saya lihat bapak presiden mengutamakan investasi dan inginkan adanya sinergi BUMN dan swasta dalam membangun infrastruktur,” kata Widodo.

Menurut dia, swasta membutuhkan dukungan pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Marunda.

“Kalau dalam 14 hari tidak ketemu, kami kembalikan ke Pokja IV. Kami ingin sebelum tutup tahun ada kepastian,” ujar Widodo.

Baca juga: Gunakan Dana Non APBN, KCN Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Marunda

Widodo pun menyatakan kesiapannya untuk memenuhi target pembangunan pier 2 dan 3.

“Kami tidak keberatan kalau pemerintah (Menteri BUMN) memberi target pembangunan pelabuhan ini, misal tiga atau empay tahun. Kami Siap!” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com