Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Yakin Bisa Ekspor 1 Juta Kendaraan Meski Permintaan Lesu, Mengapa?

Kompas.com - 21/12/2019, 12:27 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin target ekspor 1 juta unit kendaraan hingga 2024 mampu tercapai meski permintaan produk otomotif dunia kian lesu.

Dia yakin tercapai karena RI bakal mengekspor kendaraan dengan harga terjangkau (affordable) seperti mobil pick up yang berkisar 10.000-12.000 dollar AS. Harga yang terjangkau ini tidak akan membuat permintaan global tetap kuat.

"Pick up mobil demandnya besar mulai dari Filipina kemudian masuk ke arab saudi. Nah kalau harga segitu bukan otomotif yang mewah, sehingga daya beli masyarakat global masih kuat," kata Airlangga di Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Airlangga menuturkan, saat ini RI telah masuk ekspor otomatif ke 80 negara. 80 negara ini akan membuat nilai ekspor semakin tinggi utamanya di negara-negara Asean yang pertumbuhan ekonominya masih stabil. Begitu pun di negar Timur Tengah dan Amerika Latin.

Bahkan, RI berencana merambah Australia mengingat kondisi pasar Australia hampir sama dengan pasar Filipina.

"Industri di Australia sekarang juga sudah tutup semua, jadi kita juga sedang mengincar pasar Australia," ujar dia.

Terlebih, industri otomotof di RI tengah menggeliat. Bisa dibilang, industri RI telah tumbuh cukup dalam terlihat dari pabrik bahan baku yang mulai tersebar. Sehingga, industri ini telah mempunyai daya saing dan semakin kompetitif.

"Oleh karena itu Hyundai sendiri akan masuk investasi pertama 750 juta dan target produksi 250.000 dan 40 persen untuk ekspor. Ini memacu pabrikan lain untuk mendorong ekspor," terang Airlangga.

Namun yang perlu diperhatikan adalah beberapa tantangan dari negara tetangga yang mulai mempersulit RI dalam mengekspor otomotif. Seperti Vietnam misalnya, mulai meminta RI mengekspor motor dalam bentuk terurai seperti onderdill. Tujuannya agar RI tertarik membangun pabrik perakitan di negara tersebut.

"Ini sebetulnya sama dengan malaysia. malaysia juga menginginkan ekspornya dalam bentuk terurai. Ini perlu diperhatikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com