Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Aliran Modal Asing Pekan Kedua Januari Capai Rp 10,1 Triliun

Kompas.com - 10/01/2020, 17:24 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke Indonesia (inflow) mencapai Rp 10,1 triliun per 9 Januari 2020. Sebagian besar masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) dan sisanya ke saham.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan jumlah aliran modal asing masuk ini didorong adanya imbal hasil yang ditawarkan Indonesia kepada investor dinilai cukup tinggi. Maka tak heran, jika jumlah aliran modal asing yang masuk ke portofolio Indonesia terus bertambah.

"Ini menunjukkan aliran modal asing masuk ke Indonesia di bulan Januari besar dan ini menunjukkan confident investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Karena memang tidak hanya prospek perekonomian tetapi juga imbal hasil di Indonesia cukup menarik dibandingkan negara lain," tuturnya.

Selain itu, aliran modal investasi asing yang masuk ke Indonesia juga akan memperkuat stabilitas eksternal dalam bentuk surplus neraca modal di triwulan I 2020.

"Insya Allah aliran modal asing akan memperkuat stabilitas eksternal kita yaitu dalam bentuk surplus neraca modal di triwulan I tahun ini," tuturnya.

Baca juga: Ketegangan AS-Iran Bakal Hambat Aliran Modal Asing ke Indonesia?

Selain imbal hasil, risiko berinvestasi di Indonesia juga dianggap masih kecil dibanding negara lain. Salah satunya dari credit default swap (CDS) yang rendah.

"Ini terlihat dari premi risiko investasi di Indonesia dalam bentuk CDS yang juga tetap rendah. Kalau didata kami 61,3 basis point (bps). Kedua, investasi portofolio besar dan memberikan confident besar asing terhadap investasi asing ke Indonesia," jelasnya.

Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih menunjukkan penguatan. Berdasarkan pengamatan BI, pergerakan rupiah berada di kisaran Rp 13.750 per dollar AS.

Ada tiga hal menurut Perry, yang membuat nilai tukar rupiah menguat.

"Pertama fundamental ekonomi kita. perkiraan pertumbuhan ekonomi 5,1, stabilitas eksternal terjaga dari PDB, dan pembiayaan CAD lebih besar. Penguatan rupiah konsisten dengan fundamental ekonomi saat ini. Suplai pasokan valas sesuai, dari aliran modal asing lebih dari mencukupi permintaan valas dan importir," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com