Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor RI Sepanjang 2019 Tembus Rp 2.345 T, Ini Daftar Komoditasnya

Kompas.com - 16/01/2020, 08:31 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan nilai ekspor 6,94 persen sepanjang 2019 atau mencapai 167,53 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.345,4 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS)

Ekspor non-migas pun mengalami penurunan sebesar 4,82 persen atau mencapai 154,99 miliar dollar AS.

"Penurunan total ekspor sepanjang tahun 2019, dibandingkan 2018 turun signifikan atau sebesar 6,94 persen. Berdasarkan komoditas, (ekspor) masih di dominasi bahan bakar mineral," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Desember 2019, turun 2,73 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.

Sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 15,30 persen, dan ekspor hasil pertanian naik 5,31 persen.

Baca juga: BKPM: Uni Eropa Gugat RI Soal Larangan Ekspor Nikel, Monggo Saja...

Sementara itu secara bulanan atau month to month (mtm), peningkatan terbesar ekspor komoditas nonmigas Desember 2019 terhadap November 2019 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati yang sebesar 422,7 juta dollar AS.

Sedangkan penurunan ekspor terbesar pada Desember 2019 terhadap November 2019, terjadi pada kendaraan dan baiannya sebesar 129,5 juta dollar AS.

Adapun berdasarkan volume, ekspor meningkat 7,64 persen dibanding periode Januari-Desember 2018 yang disumbang oleh peningkatan ekspor nonmigas 9,82 persen, sedangkan migas turun 26,04 persen.

Pada periode Januari-Desember 2019, Tingkok tetap merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai 25,85 miliar dollar AS, disusul Amerika Serikat dengan nilai 17,68 miliar dollar AS, dan Jepang 13,75 miliar dollar AS.

Berikut 10 komoditas ekspor RI sepanjang tahun 2019:

1. Lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 17,6 miliar dollar AS

2. Mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 8,54 miliar dollar AS

3. Kendaraan dan baiannya sebesar 8,16 miliar dollar AS

4. Logam mulia, perhiasan/permata sebesar 6,62 miliar dollar AS

5. Pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) sebesar 4,48 miliar dollar AS

6. Bijih, terak, dan abu logam sebesar 3,13 miliar dollar AS

7. Tembaga dan barang daripadanya sebesar 1,84 miliar dollar AS

8. Timah dan barang daripadanya sebesar 1,28 miliar dollar AS

9. Barang dari besi dan baja sebesar 1,24 miliar dollar AS

10. Kapal, perahu, dan struktur terapung sebesar 268,4 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com