Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dana Nasabah Hilang, Ini Kata BRI

Kompas.com - 21/01/2020, 06:07 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Hari Purnomo mengatakan, adanya sejumlah dana nasabah yang hilang sudah ditangani oleh pihaknya.

Hilangnya dana para nasabah BRI tersebut, menurut dia, dugaan sementara disebabkan berbagai faktor, yakni skimming, phising, system error, atau human eror.

"Ini sudah selesai siang ini barusan. Bisa jadi skimming. Ada beberapa yang belum hijrah ke microchip, ada yang sudah," katanya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (20/1/2020).

Baca juga: Lunas dengan BNI, Jiwasraya Masih Punya Utang ke BRI

Salah satu nasabah BRI yang mengeluh di media sosial Twitter adalah @abunga0506. Dia merasa telah kehilangan dana di rekening tabungannya pada 25 Desember 2019. Padahal, saat itu dia tidak melakukan transaksi apa pun. Mengetahui kejadian itu, Kantor Wilayah BRI Makassar langsung bergerak cepat.

Namun, BRI menegaskan, kasus yang menimpa @abunga0506 bukanlah skimming. Dugaan sementara karena adanya kesalahan transaksi dari si nasabah.

"Sementara untuk kasusnya abunga ini, kami sudah konfirmasi ke BNI sebagai pemilik ATM tempat abunga bertransaksi menyatakan bahwa bukan skimming. Yang kami takutkan adalah ini memang kesalahan nasabahnya. Kemungkinan transaksi menggantung. Akibat kesalahan sistem," jelasnya.

Baca juga: OJK Nyatakan 6 Direksi BRI Lulus Fit and Proper Test

Bermula dari kicauan akun Twitter @abunga0506 yang mengunggah kronologi dana tabungannya di BRI yang mendadak hilang.

"-A TREAD- Saldo 16jt lenyap, penarikan misterius melalui ATM jam 4 subuh, RESPON BRI “Transaksi Normal," tulisnya.

"Kejadiannya tanggal 25 Desember 2019, tepat saat aku bangun shalat subuh dan aktifkan HP dan jeng jeng masuk notifikasi penarikan beberapa kali total 16jt. Sumpah shock banget dan langsung cek kartu ATM & buku rekening semuanya aman masih ada sama saya," ujarnya.

Saat mengetahui adanya transaksi aneh pada rekeningnya, dia pun bergegas menghubungi pihak BRI melalui call center. Keluhannya itu pun harus menantikan 20 hari dari BRI.

"Langsung deh telpon call center BRI dan dibuatkan laporan serta diblokir ATMnya. Info mas CSnya harus nunggu 20 hari kerja untuk penyelidikan lebih lanjut," tulisnya.

Baca juga: Saldo Nasabah Raib Diduga Kena Skimming, Ini Kata BRI

Sayangnya, usai menunggu selama tiga pekan, hasilnya tak sesuai harapan.

"Dan setelah nunggu lama apa yang ku dapatkan sangat mengecewakan “setelah penelitian kami transaksi tersebut dinyatakan NORMAL”•jadi aturan 10jt itu cuma hoax apa gimana nih BRI?" tanyanya.

"Aku bener-bener kecewa sebagai nasabah. Uang segitu ga mudah buat dicari apalagi itu uang customerku. Atas dasar apa pihak BRI menyatakan itu NORMAL sementara aturan dari BRI sendiri menyatakan maximal penarikan perhari 10jt," tambah dia.

Dia pun mempertanyakan hasil investigasi serta validasi yang dilakukan oleh BRI terhadap rekeningnya.

"Mana penjelasan anda terkait penarikan yang menyalahi ketentuan BRI dan secara gamblang menyatakn itu normal? Apakah ini benar-benar sudah diselidiki dengan baik ataukah hanya sekedar jawaban untuk membodohi nasabah?#BRI #BANKBRI," sebutnya.

Baca juga: Profil Bambang Hartono, Pemilik BCA yang Jadi Nasabah BRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com