Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rindu Jajanan '90-an Jadi Peluang Usaha Meraup Jutaan Rupiah

Kompas.com - 21/01/2020, 14:07 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi generasi '80-an dan '90-an, tentu tak asing dengan jajanan merek Anak Mas, Mie Fajar, permen karet Yosan, juga mainan kapal-kapalan, kipas kertas, dan game boy.

Tak jarang, banyak yang merasa rindu dengan produk kenangan tersebut. Tetapi, menemukan aneka jajanan nostalgia tersebut saat ini tidaklah gampang. Begitu juga mainan lawas lantaran banyak perajin berhenti produksi.

Peluang itu yang ditangkap oleh Dinda Aneswari, pemilik Mbok Jajan, dan Hery Subakri, pemilik Cah90anYk, dengan membuka usaha jajanan, aksesori, serta mainan era '80-an dan '90-an. Kebetulan, kedua pebisnis ini sama-sama pencinta produk jadul di masa tersebut.

Baca juga: Ingin Mulai Usaha dengan Rp 5.000? Begini Caranya

Dinda mulai merintis Mbok Jajan pada 2014 dengan modal Rp 200.000 saja. Ia memang hobi membawa bekal jajanan lawas saat bekerja. Tak disangka, teman kantornya menyukai jajanan yang dia bawa.

"Sejak itu kepikiran, kenapa tidak untuk bisnis saja, toh pasarnya ada," tuturnya kepada Kontan.

Selama empat bulan Dinda mulai menjajakan aneka produk jadul via online dan mendapat respons positif. Dari situ, ia mantap membuka toko offline dengan konsep minimarket produk zaman dulu di Jalan Karangkajen Nomor 961, Yogyakarta.

Baca juga: Tiga Usaha Ini Laris Manis Saat Banjir

Ada empat kategori produk yang dia jual, yakni jajanan, mainan, perabotan, dan perawatan lawas. Produk yang laris manis ialah jajanan dan mainan jadul.

Dinda membanderol harga jajanan lawas itu mulai Rp 1.500 hingga Rp 25.000 per bungkus, mainan Rp 2.000-Rp 250.000 per unit, serta perabot piring dan gelas yang terbuat dari seng Rp 15.000-Rp 85.000 per unit.

Lewat dua cara pemasaran tersebut, Mbok Jajan bisa menjaring banyak pembeli. Saat hari libur, toko offline milik Dinda banyak diserbu pembeli. Sementara di hari biasa, kebanyakan pembelian lewat toko online.

Baca juga: Lakukan 8 Hal Ini, Anda Akan Kaya

Hasilnya, Dinda bisa mendapat 50 pesanan setiap hari dan meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.

"Alhamdulillah omzet bisa bertahan selama enam tahun," kata dia tanpa memerinci angkanya.

Sedangkan Hery baru memulai bisnis Cah90anYk pada Mei 2016. Pengalaman usahanya mirip dengan Dinda. Ia suka dengan jajanan jadul dan kerap diminta temannya.

Baca juga: Basahnya Usaha Cuci Motor pada Musim Hujan

Melihat potensi itu, Hery akhirnya membuka toko Cah90anYk di rumahnya yang beralamat di Jalan Garuda, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.

Selain itu, dia juga memanfaatkan media sosial serta marketplace untuk memasarkan ragam produk jajanan dan mainan jadulnya.

"Saya juga sering membahas hal-hal lainnya yang jadul," ujarnya.

Alhasil, saban bulan Hery bisa mendapatkan hingga 100 pesanan, baik jajanan maupun mainan lawas. (Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon)

Baca juga: Mencicipi Gurih dan Renyahnya Bisnis Tahu Krispi

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Mencari peluang dari jajajan jadul generasi 90-an (1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com