Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Dipangkas, Cathay Pacific Minta Pegawainya Libur 3 Minggu Tanpa Dibayar

Kompas.com - 06/02/2020, 08:32 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - Maskapai asal Hong Kong Cathay Pacific meminta 27.000 pegawainya untuk mengambil cuti tanpa digaji bulan ini. Hal tersebut merupakan bagian dari serangkaian tindakan darurat oleh perusahaan seiring dengan wabah virus corona yang saat ini terjadi di China.

Dikutip dari CNN, Kamis (6/2/2020), perusahaan dalam keterangan tertulisnya mengatakan telah mengimbau semua pekerja untuk mengambil cuti selama tiga minggu antara 1 Maret hingga akhir Juni akibat permintaan terbang yang merosot setelah wabah virus tersebut menyebar begitu cepat.

"Memelihara keuangan adalah kunci untuk melindungi bisnis kami," ujar maskapai tersebut. Sebelumnya, perusahaan juga mengambil tindakan serupa selama krisis keuangan global dan SARS di tahun 2003.

Baca juga: BUMN Kirim 70.000 Masker Lagi ke Hong Kong dan Macau

Cathay Pacific yang juga memiliki maskapai berbiaya hemat Cathay Dragon menjelaskan, pihaknya bakal memangkas jumlah penerbangan ke China daratan sebesar 90 persen dan melakukan pengurangan terbang secara signifikan ke beberapa tempat lain yang dalam jaringannya selama 2 bulan ke depan.

Jika digabungkan seluruhnya, jumlah penerbangan Cathay bakal berkurang hingga 30 persen.

Sebelumnya, Cathay juga tengah mengalami kesulitan keuangan lantaran aksi massa yang berlangsung selama berbulan-bulan di Hong Kong.

Demonstrasi di bandara tahun lalu memaksa Cathay Pacific untuk membatalkan ratusan penerbangan, dan CEO-nya mengundurkan diri setelah maskapai itu terjebak dalam badai politik atas partisipasi karyawan dalam gerakan pro-demokrasi.

Saham Cathay Pacific sempat menguat di hari Rabu, (5/2/2020) meski sepanjang 2020 nilai saham perusahaan tersebut telah merosot hingga 12 persen.

Nilai saham Cathay telah merosot lebih dari seperempatnya sejak mencapai titik tertinggi April 2019 lalu.

Banyak maskapai dunia yang terdampak wabah virus corona, dan lebih banyak lagi maskapai yang melakukan penundaan penerbangan ke China daratan.

British Airways, Air Asia, American Airlines, Air India, Lufthansa dan Finnair adalah beberapa maskapai yang memangkas jumlah penerbangan ke China atau berhenti terbang sepenuhnya ke negara Tirai Bambu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com