Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Pasar Asia Rontok, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 07/02/2020, 20:37 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

HONG KONG, KOMPAS.com - Saham-saham Asia Pasifik rontok saat penutupan pasar, usai China memutuskan untuk menunda rilis data perdagangan Januari 2020.

Mengutip CNBC, seharusnya China merilis data perdagangan China untuk periode Januari 2020 pada pukul 11.00 pagi waktu setempat. Namun China memutuskan untuk merilisnya bersamaan dengan data perdagangan Februari 2020.

Hal ini otomatis membuat saham-saham China menunjukan pengerakan yang tipis. Indeks Shanghai naik 0,33 persen menjadi 2.875. Indeks Shenzhen juga naik tipis menjadi 10.611, sedangkan komposit Shenzhen melambung 0,49 persen menjadi 1.735.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Pengiriman Kargo dari China Anjlok

Sebelumnya pada awal pekan ini Indeks saham China turun tajam saat pasar China dibuka kembali usai libur imlek, namun pemulihan untuk nilai saham, terpantau cukup sulit.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,50 persen sore ini, sementara Saham Melco International Development turun juga sekitar 2,35 persen. Wynn Macau juga turun 1,36 persen dan Galaxy Entertainment jatuh sekitar 1 persen.

Pergerakan saham-saham China yang cukup tipis ini juga menyeret saham lainnya di pasar Asia. Nikkei 225 Jepang turun 0,19 persen menjadi 23.827, sementara indeks Topix turun 0,28 persen menjadi 1.732. Kospi Korea Selatan turun 1,02 persen.

Baca juga: Sri Mulyani ke Pengusaha: Gaji Saya Lebih Kecil dari Direktur Keuangan Bapak Ibu...

Penurunan ini juga terjadi pada saham perusahaan otomotif, seperti Mazda Jepang turun 3,59 persen, saham Toyota turun 0,66 persen, Nissan turun 1,31 persen dan Honda lebih rendah 2,71 persen. Hyundai Motor Korea Selatan juga turun 0,76 persen dan Kia Motors turun 1,94 persen.

Sementara itu, saham perusahaan garmen seperti Uniqlo juga terpantau turun 1,65 persen. Ini karena perusahaan telah menutup tokonya akibat virus corona.

Saham Australia juga terseret turun, dengan ASX 200 turun 0,38 persen menjadi 7.022. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang juga turun 0,69 persen pada sore hari.

Baca juga: Saat Sri Mulyani Minta Pengusaha Bujuk DPR...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com