Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Menteri BUMN: Tugu Tol Disebut Mirip Palu Arit, Imajinasinya Terlalu Jauh

Kompas.com - 12/02/2020, 07:36 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengaku heran dengan pihak yang mempermasalahkan tugu di Gerbang Tol (GT) Madiun yang dianggap milip logo palu arit.

Menurut dia, setelah mengamati foto tugu tersebut, jelas tak mirip dengan logo palu arit yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Saya enggak tahu siapa yang ngomong ini, mungkin yang bicara imajinasi terlalu jauh. Saya bingung mana hubungannya (tugu di GT Madiun) dengan palu arit,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (11/2/2020) malam.

Baca juga: Kekhawatiran Wamen BUMN soal Rencana Pertamina Bangun Kilang Minyak Rp 800 Triliun

Sebelumnya, melalui akun Twitter-nya, anggota DPR DI Fadli Zon sempat berkomentar mengenai tugu tersebut yang viral di media sosial.

Cuitan Fadli itu dilontarkan usai me-retweet posting-an akun Roy Suryo, @KRMTRoySuryo2.

“Kesan 'Palu Arit' tak bisa dinafikan. Apakah ada kesengajaan?" tulis Fadli di akun Twitternya, @fadlizon.

Baca juga: Anak Perusahaan KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA hingga S1

Sementara itu, tugu yang disebut-sebut menyerupai palu arit itu sebenarnya merupakan lambang identitas operator tol tersebut.

Tugu tersebut berada di jalan tol yang dikelola PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Direktur Utama JNK Dwi Winarsa, menjelaskan kalau tugu iconic JNK yang menjulang tinggi dan melingkar itu punya makna filosofis tersendiri.

Baca juga: Erick Thohir Mau Rombak Bos-bos di Tiga Bank BUMN

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com