JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memperkirakan pandemik virus corona menurunkan kinerja investasi. Salah satu penyebabnya tertahannya Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China yang masuk ke Indonesia.
Sebagaimana diketahui, merebaknya virus corona (Covid-19) berbagai perusahaan PMA China di Indonesia melakukan mitigasi risiko penyebaran virus. Antara lain dengan menghentikan perekrutan TKA baru dari Tiongkok.
Meski terhambat TKA China, proyek-proyek infrastruktur pemerintah diperkirakan mampu menjaga tingkat pertumbuhan investasi.
Baca juga: Terpukul Corona, Ini yang Dilakukan China untuk Memompa Ekonominya
"Kebijakan moneter yang akomodatif oleh Bank Indonesia turut mendorong penurunan cost of investment dan memberikan insentif untuk peningkatan investasi oleh para pelaku usaha," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam keterangan tertulis di Buku Laporan Perekonomiannya, Senin (30/3/2020).
Dalam Buku Laporan Perekonomian yang diterbitkan oleh BI, dijelaskan Penanaman Modal Asing (PMA) dari China ke Indonesia meningkat signifikan dalam 5 tahun terakhir, terutama di Jawa dan wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Selain itu, peningkatan PMA di RI juga disertai dengan melonjaknya TKA asal Negeri Ginseng. Kondisi tersebut, menurut Perry, pada gilirannya berpotensi menghambat realisasi investasi korporasi China ke Indonesia.
Kemudian, penghambat turunnya kinerja investasi juga dipicu oleh ekspor, terutama non-bangunan. Sektor pariwisata juga mempengaruhi penerimaan devisa.
Secara keseluruhan, pertumbuhan investasi yang tertahan dan diprakirakan akan tumbuh pada kisaran 3,1-3,5 persen pada tahun ini, dibandingkan tahun 2019 lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.