Oleh: Frangky Selamat
ISU kesetaraan gender selalu menjadi bahasan menarik ketika Hari Kartini diperingati pada 21 April. Beragam profil Kartini masa kini pun muncul. Wanita wirausaha salah satunya.
Selanjutnya adalah membandingkan kinerja bisnis wanita wirausaha dengan pria wirausaha.
Pertanyaan menggelitik yang berulang kali hadir adalah apakah kinerja bisnis wanita wirausaha lebih bagus daripada pria?
Sejumlah penelitian mengungkapkan beberapa temuan menarik. Farlie dan Robb (2009), misalnya. Mereka meneliti lebih dari 30.000 pemilik bisnis di Amerika Serikat pada periode 1992-1996, dengan membandingkan closure rate, profit, employment dan penjualan.
Perbandingan dilakukan dengan memperhatikan gender, ras, pendidikan, lokasi, pengalaman, modal start-up dan industri. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bisnis wanita wirausaha secara rata-rata berkinerja lebih buruk daripada pria.
Penelitian Robb (2002) pada 45.000 perusahaan di Amerika juga memperlihatkan hal senada. Wanita wirausaha memiliki kemungkinan lebih besar untuk menutup usahanya lebih cepat daripada pria.
Dengan kata lain, tingkat kebertahanan (survival rate) bisnis dari wanita wirausaha lebih rendah ketimbang pria.
Masih banyak hasil penelitian serupa yang menohok, dengan membandingkan ukuran kinerja lai,n seperti pendapatan, pertumbuhan, dan sebagainya, yang menunjukkan kinerja bisnis wanita wirausaha lebih buruk dan kalah segala-galanya daripada pria.
Robb dan Watson (2012) mengkritisi temuan tersebut dengan mengungkap bahwa beberapa variabel demografi yang tidak terkontrol berkontribusi terhadap hasil itu, seperti diabaikannya ukuran usaha dan tingkat risiko.
Secara umum, ukuran bisnis wanita lebih kecil daripada pria. Sementara risiko usaha kerap kali diabaikan, meskipun hasil penelitian memperlihatkan bahwa wanita lebih cenderung menghindari risiko (risk averse) ketimbang pria.
Robb dan Watson pun meneliti 4.000 usaha di Amerika Serikat, selama lima tahun dengan membandingkan closure rate, return on assets (ROA), dan risiko yang disesuaikan (risk adjusted) dengan menggunakan sharpe ratio.
Hasil penelitian mereka memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bisnis wanita wirausaha dan pria.
Dengan kata lain, secara umum kinerja bisnis wanita wirausaha dan pria relatif sama baiknya.
Bagaimana dengan di Indonesia? Tampaknya memang belum ada penelitian yang dapat merepresentasikan perbandingan kinerja bisnis antara wanita wirausaha dan pria.