Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo II Catatkan Laba Bersih Rp 2,50 Triliun di 2019

Kompas.com - 30/04/2020, 18:13 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 2,50 triliun di 2019. Angka tersebut naik tiga persen atau Rp 73,1 miliar jika dibandingkan 2018 lalu yang mencapai Rp 2,43 triliun.

Sementara itu, pendapatan usaha Pelindo II mencapai Rp 11,14 triliun, atau turun 2,5 persen dibandingkan capaian 2018 yang sebesar Rp 11,43 triliun.

Adapun setoran pajak yang dilakukan Pelindo II kepada negara sebesar Rp 1,17 triliun, atau naik Rp 8 miliar dari tahun 2018. Sedangkan deviden yang disetor ke negara mencapai Rp 832,7 miliar, atau naik Rp 178,8 miliar dibandingkan 2018.

“Di tengah melambatnya arus ekspor/impor di tahun 2019, IPC berhasil melampaui capaian laba bersih tahun 2018. Kami akan terus melakukan inovasi untuk menjaga tren positif perolehan laba bersih perseroan,” ujar Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Kuartal I 2020, Unilever Catatkan Laba Bersih Rp 1,8 Triliun

Selain itu, di 2019 Pelindo II juga membukukan peningkatan nilai aset korporasi sebesar Rp 608 miliar, dari Rp 51,4 triliun menjadi Rp 52,04 triliun.

Arif menjelaskan, pendapatan perusahaan memang sangat berkaitan dengan keluar masuk (throughput) peti kemas. Di 2019, trafik peti kemas berhasil dipertahankan di angka 7,6 juta TEUs.

“Figur ini cukup positif di tengah perlambatan perekonomian dunia,” kata Arif.

Meskipun tren kenaikan laba bersih dipertahankan, Arif mengakui ada beberapa catatan untuk perbaikan kinerja perusahaan. Apalagi tahun ini IPC dihadapkan pada situasi di mana pandemi Corona (Covid-19) sangat berpengaruh pada trafik peti kemas.

“Kondisi ini terjadi di hampir semua pelabuhan dunia. Namun kami akan tetap berupaya agar kinerja perusahaan terjaga,” ucap dia.

Pada periode Januari-Februari 2020, terjadi penurunan throughput peti kemas sebesar 5,13 persen. Penurunan itu merupakan dampak langsung dari pandemic Covid-19, yang penyebarannya dimulai di Wuhan, China sejak Desember 2019.

Penurunan arus peti kemas di dua bulan pertama 2020 sedikit tertahan pada periode Maret.

“Kita berharap pandemic global Covid-19 segera berlalu, dan aktivitas produksi, ekspor, maupun impor bisa bergerak naik,” ujar Arif.

Sejak kuartal pertama 2020, IPC sudah merespon pelambatan ekonomi global dengan mengatur pelayanan yang efektif, yang tetap mengutamakan kualitas.

Arif mencontohkan operasional di Terminal, di mana deployment diperhitungkan sesuai dengan jadwal kedatangan kapal.

“Operasional kepelabuhanan tetap berjalan di tengah pembatasan aktivitas masyarakat secara umum,” katanya.

Baca juga: Kuartal I 2020, Unilever Catatkan Laba Bersih Rp 1,8 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com