Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jelang Panen Raya, Kementan Pastikan Harga Bawang Merah Berangsur Normal

Kompas.com - 04/05/2020, 12:05 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian terus melakukan pemantauan intensif terhadap pasokan 11 bahan pangan pokok, salah satunya bawang merah.

Dari pemantauan itu, Kementan mendapari kenaikan harga bawang merah akibat panen raya yang mundur di beberapa tempat.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto yakin pasokan dan harga bawang merah secara nasional berangsur normal seiring panen raya di beberapa sentra dalam waktu dekat.

“Memang terjadi pergeseran musim tanam akibat anomali iklim. Akibatnya jadwal panen raya juga sedikit bergeser," ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Bahkan, imbuh Prihasto, pihaknya akan membantu apabila diperlukan subsidi ongkos kirim dan operasi pasar jika terjadi harga tidak wajar di pasaran.

Baca juga: Pastikan Kebutuhan Pokok Aman, Kementan Perbaiki Alur Distribusi

Mengutip data Early Warning System (EWS) dari Ditjen Hortikultura, panen bawang merah pada bulan Mei di 18 sentra utama diperkirakan seluas 8.958 hektar, dengan produksi mencapai lebih dari 67.000 ton.

Sementara itu, kebutuhan wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodetabek) pada Mei ditaksir sebanyak 14.549 ton. Dari angka tersebut produksi bawang merah diyakini mencukupi.

Panen raya di sejumlah tempat

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati menyatakan, panen raya di Brebes mundur karena awal musim hujan baru dimulai pada Desember.

"Jadi ya memang sudah jadwalnya petani tanam padi dulu, baru sesudahnya tanam bawang merah. Mulai tanam raya juga baru bulan Maret kemarin,” jelasnya.

Baca juga: Kementan Perkirakan Produksi Beras Indonesia Surplus 6,4 Juta Ton

Dia menerangkan, seandainya penanaman tetap dilakukan di musim hujan, biaya produksinya otomatis lebih mahal.

“Belum lagi ancaman serangan penyakit dan potensi kebanjiran di beberapa lokasi,” terangnya.

Yulia juga mengaku, pasokan ke Jakarta memang relatif berkurang, namun panen raya akan terjadi beberapa hari menjelang Lebaran.

“Setidaknya ada 1.600 hektar yang siap dipanen bulan Mei ini. Insyaallah kalau untuk pasokan menjelang lebaran aman bahkan sampai setelah lebaran nanti karena panen berlangsung terus susul menyusul,” ujarnya.

Di lain tempat, Ketua Kelompok Tani Maju Jaya Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak Abdul Rosyid mengatakan, sebagian besar pertanaman di wilayahnya akan mulai panen pada pekan kedua bulan Mei.

Baca juga: Kementan Integrasikan Aplikasi Peta Ekspor ke Pasar Digital Global

“Umur tanaman di sini rata-rata 30-40 hari, jadi ya kemungkinan mulai panen raya nanti minggu ke-2 bulan Mei,” ungkapnya saat dihubungi Kementan.

Abdul juga memprediksi, tidak kurang dari 700 hektar akan dipanen di daerahnya.

"Kalau biasanya per hari kami kirim keluar Demak kurang lebih 10 truk berkapasitas 7 ton per truk, saat panen raya nanti bisa lah sampai 15 truk," bebernya.

Selain itu, Abdul juga menyebut, aktivitas para petani di daerahnya tidak terganggu meski ada pandemi Covid-19 ini.

“Aktivitas di sini normal saja, seperti sedang tidak ada wabah saja. Tapi kami tetap patuh aturan kok, pakai masker dan jaga jarak saat di lahan,” katanya.

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Kucurkan Bantuan Padat Karya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com