Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Menkes Pelopori Protokol untuk Pelaku Usaha Jelang New Normal

Kompas.com - 04/06/2020, 08:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong penyusunan protokol usaha dalam menghadapi era normal baru (new normal). Dia meminta penyusunan protokol usaha dipelopori Kementerian Kesehatan.

"Di bawah, para pelaku industri banyak yang bingung karena informasi yang ada banyak yang berbeda. Saya sarankan Kemenkes dan satgas me-lead ini, disamakan, tapi tanpa mengubah spesifik-spesifik di industri-industri tersebut," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (3/6/2020).

Luhut menggarisbawahi agar penyusunan protokol industri tetap mengacu pada standar penanggulangan wabah virus corona (Covid-19). Seperti menerapkan jaga jarak (physical distancing), penggunaan masker, dan cuci tangan.

Baca juga: New Normal, Maskapai Diminta Tutup Fasilitas Toilet Pesawat Selama Penerbangan

"Yang penting yang tiga. Jaga jarak, masker dan cuci tangan. Itu soal kecil, tapi kalau kita lakukan dampaknya besar karena menyangkut kepada protokol kesehatan," ujarnya.

Di sisi sektor pariwisata, Luhut mengatakan, pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat di daerah-daerah tujuan turis yang berstatus zona hijau.

"Walaupun dari hasil studi yang dibuat, turis domestik itu paling cepat baru bisa jalan mungkin di Juli akhir atau Agustus. Kalau turis luar negeri saya kira masih bertahap mungkin baru September. Tapi kita lihat perkembangan ini," katanya.

Dalam rapat koordinasi secara virtual, Luhut juga meminta kepada Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo, untuk terus melakukan pembaruan data penanganan covid di Indonesia secara berkala melalui aplikasi Bersatu Lawan Covid-19.

Baca juga: New Normal, Kemenperin Susun Panduan untuk Aktivitas Industri

Menurutnya, data akurat akan menjadi acuan bagi dunia internasional menilai keseriusan Indonesia menangani pandemi ini.

"Saya titip Pak Doni aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 agar diperbarui terus. Karena itu akan menjadi acuan bagi dunia. Jadi acuan orang-orang yang di luar negeri yang mau datang ke Indonesia. World Bank berikan apresiasi kepada Indonesia. Saya paparkan mengenai penanganan covid yang dari Pak Doni. Mereka happy lihat itu," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+