Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Pekerja yang Terdampak Covid-19? Ini Kata Pengusaha

Kompas.com - 08/06/2020, 11:03 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pekerja yang terdampak virus corona mencapai 6 juta orang. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani. Dari total angka tersebut Rosan menerangkan, 90 persen pegawai berstatus dirumahkan dan 10 persen di-PHK.

Angka tersebut dijelaskan Rosan didapat dari masukan-masukan dari asosiasi dan himpunan yang secara berkala memberikan masukan ke Kadin. Namun Rosan mengaku angka yang didapat Kadin berbeda dengan yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan.

"Angka di kami Kadin berdasarkan masukan asosiasi, himpunan secara reguler ke kami itu angka lebih dari 6 juta. Tapi kalau Kemenaker mungkin masih di level 2 juta. Walaupun yang dirumahkan itu persentasenya 90 persen dan yang di PHK 10 persen, di mana kalau PHK kan harus bayar pesangon. Tapi perusahaan saat ini tidak dalam kapasitas untuk membayar pesangon ke pegawai," jelas Rosan saat diskusi virtual pada Minggu (7/6/2020).

Baca juga: Cadangan Devisa RI Naik Jadi 130,5 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Jika melihat kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk perekonomian berupa stimulus-stimulus baik di fiskal, moneter, serta penguatan di sektor riil dan sektor keuangan, Rosan menyebut pemerintah sudah responsif. Hanya saja, Ia menilai implementasinya di tingkat kementerian masih tergolong lambat.

"Kami juga melihat harusnya angkanya jauh lebih besar dari yang sudah dikeluarkan pemerintah. Karena kalau Covid-19 makin panjang maka tekanan ke ekonomi makin besar. Pilihan terakhir dunia usaha adalah merumahkan atau PHK," imbuhnya.

Penyelesaian masalah ekonomi saat ini juga dijelaskan Rosan harus beriringan dengan masalah kesehatan. Di mana jika masalah kesehatan atau pandemi Covid-19 ini belum juga tertangani secara komprehensif maka akan berimbas juga kepada ekonomi yang terus tertekan.

Rosan juga menyoroti UMKM yang jadi sektor terdampak langsung dan paling cepat terkena dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Ia juga menambahkan bahwa saat ini memang harus disadari bahwa seperti kata Presiden untuk mulai hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga: Daftar Relawan Jokowi Saat Pilpres di Kursi Komisaris BUMN Karya

"Hampir semua industri terkena, mungkin ada beberapa yang kontribusi positif, kayak rokok, tower, kesehatan mereka positif dalam hal ini. Tapi kalau ini nggak mulai dilonggarkan atau PSBB berkepanjangan. Maka PHK akan tambah, tekanan ekonomi sulit," jelasnya.

Di mana dikhawatirkan juga akan ada UMKM atau perusahaan yang tadinya stop produksi sementara menjadi lebih lama. Padahal diketahui untuk memulai lagi diperlukan biaya yang tinggi.

Baca juga: Mal Beroperasi 15 Juni, Ini Kategori Tenant yang Boleh Buka

Berdasarkan informasi Himbara, Perbanas dan lainnya, Rosan menyampaikan bahwa total permintaan restrukturisasi capai sekitar 25 persen -35 persen dari total portofolio perbankan.

"Permintaan restrukturisasi 25 persen - 35 persen dari portofolio mereka Rp 6.000 triliun, maka ada Rp 1.500 triliun minta restrukturisasi ke perbankan. Ini kalau berkepanjangan sampai Oktober maka bisa sampai 40 persen di Perbankan yang minta itu. Kita harus mulai biasakan berdampingan dengan Covid-19 tentu dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," tegasnya. (Reporter: Ratih Waseso | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie)

Baca juga: Ojol Angkut Penumpang Lagi, Gojek Aktifkan Layanan GoRide

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pengusaha: Ada 6 juta pegawai terdampak Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com