Hal tersebut merefleksikan terhentinya aktivitas domestik, kemerosotan di industri pariwisata, serta aktivitas perdagangan dan manufaktur yang terganggu. Selain itu juga dampak rambatan lain di pasar keuangan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat memaparkan skenario berat hingga paling buruk yang akan dialami Indonesia akibat pandemik virus corona (covid-19).
Dalam paparannya kepada awak media melalui conference call, Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengalami kontraksi hingga 0,4 persen di akhir tahun.
Sementara untuk skenario berat, perekonomian RI hanya akan tumbuh di kisaran 2,3 persen. Sebelumnya, Menkeu sempat memaparkan, sekario berat hingga terburuk pertumbuhan ekonomi RI akan berada di ksiaran 2,5 persen hingga 0 persen.
"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3 persen, bahkan skenario lebih buruk -0,4 persen," ujar Sri Mulyani.