Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Yang Namanya Data Pengangguran Itu Enggak Ada..."

Kompas.com - 20/06/2020, 13:17 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengakui sulitnya mengetahui angka pengangguran secara pasti untuk mengikuti program Kartu Prakerja.

"Saya perlu sampaikan ini, yang namanya data pengangguran itu enggak ada. Jadi, data BPS menyatakan angka pengangguran kita 6,88 juta, itu adalah survei bukan sensus. Jadi, tidak ada nama dan alamatnya siapa 6,88 juta itu," bebernya dalam webinar, Jumat (19/6/2020).

"Kemudian, kita juga harus melihat bahwa 74 juta dari 131 juta pekerja Indonesia itu kebanyakan di sektor informal. Kalau di sektor informal, sebagian besar tidak menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Peserta BPJS Ketenagakerjaan hanya 22 juta," tambah dia.

Baca juga: Pemerintah: Kartu Prakerja Bukan Lelang Pengadaan Barang dan Jasa

Sehingga sebut dia, yang namanya pengangguran saja itu hanya proksi kalau menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan.

"Yaitu mereka yang mengambil JHT atau berhenti mengiur karena dianggap sebagai orang yang kehilangan pekerjaan. Padahal belum tentu," lanjutnya.

Denni kembali menegaskan kesulitan dalam mengetahui secara pasti angka pengangguran. Apalagi program jaringan pengaman sosial (safety net) dalam bentuk pelatihan online memprioritaskan para peserta yang terkena PHK karena dampak pandemi Covid-19.

"Jadi bapak dan ibu, itu situasi data dari kita. Memang tidak ada data. Oleh karena itu, pilihannya adalah menggunakan Kartu Prakerja bagi yang lahir prematur di zaman yang salah," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah Tekan Angka Pengangguran Agar Tidak Tembus Dua Digit

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat memaparkan dari awal dibuka hingga Mei 2020, terdapat 9,4 juta orang yang mendaftar program Kartu Prakerja melalui laman prakerja.go.id.

Sementara untuk jumlah peserta yang lolos gelombang I dan II tercatat mencapai 456.265 orang. Bendahara Negara itu pun memastikan, seluruh peserta yang lolos gelombang I dan II telah mendapatkan pencairan dana insentif yang dijanjikan pemerintah.

Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan 5,6 juta peserta bisa menerima menfaat dari Kartu Prakerja, dengan anggaran sebesar Rp 20 triliun. Dari anggaran tersebut, setiap peserta mendapat insentif totalnya sebesar Rp 3.550.000.

Baca juga: Pemerintah Evaluasi Kartu Prakerja, Bagaimana Nasib Pendaftaran Gelombang 4?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com