NEW YORK, KOMPAS.com - Produsen denim Levi Strauss & Co mengumumkan bakal memangkas 15 persen pegawainya di seluruh dunia.
Dengan demikian, sebanyak 700 pekerja bakal terpangkas lantaran perusahaan harus menanggung beban biaya selama pandemi virus corona (Covid-19).
Dengan pemangkasan jumlah pekerja tersebut, perusahaan setidaknya bakal menabung sekitar 100 juta dollar AS.
Baca juga: Levis Dikabarkan Berencana Melantai di Bursa
Dikutip dari CNBC, Rabu (8/7/2020) langkah tersebut sejalan dengan penjualan perusahaan yang merosot hingga 62 persen dalam kuartal II tahun ini.
Sebab, upaya penjualan secara online yang dilakukan perusahaan tidak bisa menutup penjualan di toko fisik yang merosot akibat harus ditutup selama 10 pekan akibat krisis yang disebakan oleh Covid-19).
"Meski kita sudah melihat jalan yang sedikit lebih terang, namun kita tetap harus berhati-hati," ujar Chief Executive Levi's Chip Bergh dalam keterangan tertylis kepada pegawainya.
"Kemungkinan akan ada gelombang kedua kasus Covid-19 dan berimbas pada penutupan toko-toko fisik," ujar dia.
Covid-19 menyebabkan perubahan perilaku konsumen dari menggunakan celana denim yang ketat menjadi celana yang lebih nyaman dan elastis untuk digunakan di rumah.
Baca juga: Maskapai Air France Bakal PHK Lebih dari 7.500 Pegawai
Harga saham Levi's pun sempat jatuh meski kemudian kembali naik tipis 1 persen.
Keterangan Bergh tersebut muncul bersamaan dengan meningkatkan jumlah kasus penularan Covid-19 di Amerika Serikat. Hal tersebut mendorong pemerintah daerah untuk menunda melonggarkan pembukaan kegiatan ekonomi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.