Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perkirakan Penyaluran KUR Hanya Rp 160 Triliun Tahun Ini

Kompas.com - 15/07/2020, 13:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memperkirakan realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hanya mencapai Rp 160 triliun pada tahun 2020.

Angka tersebut lebih rendah dari target yang sebesar Rp 190 triliun.

Kondisi ini tak terlepas dari imbas pandemi virus corona atau Covid-19 terhadap ekonomi dalam negeri. Terlebih hampir seluruh pelaku UMKM mengalami penurunan penjualan. 

Baca juga: Hampir Seluruh UMKM di Indonesia Turun Penjualannya di Masa Pandemi

"Berdasarkan rapat komite terakhir memang diperkirakan KUR itu terealisasinya Rp 160 triliun, walaupun memang ditetapkan di 2020 itu Rp 190 triliun," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir dalam webinar mengenai KUR, Rabu (15/7/2020).

Ia menjelaskan, ada bank yang memang kesulitan menyalurkan KUR di tengah pandemi. Meski demikian, ada pula bank dengan segmentasi UMKM tetap mampu menyalurkan KUR dan ingin ambil alih porsi KUR dari bank lainnya.

"Jadi memang (penyaluran KUR) bergantung pada spesialisasi banknya dan daerahnya," kata dia.

Iskandar menyebutkan, realisasi KUR sepanjang 1 Januari hingga 31 Mei 2020 mencapai Rp 65,8 triliun atau baru 34,6 persen dari target Rp190 triliun. Total debitur tercatat mencapai 1,94 juta pelaku usaha.

Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, BNI Percepat Penyaluran KUR Petani

Secara rinci, porsi penyaluran KUR sektor produksi (non perdagangan) sebesar 58,24 persen, masih dibawah target tahun ini yang minimal 60 persen. Sisanya, 42 persen merupakan KUR sektor non produksi.

Berdasarkan sektor ekonomi, penyerapan KUR paling tinggi ada pada sektor perdagangan sebesar 42 persen, dan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 30 persen.

Sementara sektor jasa sebesar 15 persen, sektor industri pengolahan 11 persen, sektor perikanan 2 persen, dan sektor konstruksi 0,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com