JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui adanya orang titipan yang menduduki jabatan komisaris di tubuh perusahaan plat merah.
Namun, dia tak mengungkapkan siapa orang-orang titipan tersebut dan siapa orang yang menitipkannya.
“Enggak banyak yang keterima (orang titipan), buktinya banyak yang kecewa juga. Sesuatu yang lumrah, tapi enggak semuanya diterima. Mungkin yang diterima hanya 10 persen, makanya banyak yang kecewa,” ujar Erick dalam acara Mata Najwa yang dikutip Kompas.com pada Kamis (6/8/2020).
Baca juga: Ada Peran Prabowo dalam Penggantian Dirut Asabri?
Menurut Erick, orang titipan di posisi petinggi BUMN merupakan hal yang wajar. Asal, orang titipan tersebut mempunyai kompetensi yang sesuai dan tetap ikut proses seleksi.
“Ya tapi itu merupakan pembelajaran dari politik, karena suka tidak suka sistem yang ada di Indonesia seperti ini. Tidak banyak negara yang punya BUMN,” kata dia.
Karena tak semua orang titipan mendapat jabatan di BUMN, Erick pun mengakui ada sejumlah pihak yang kecewa.
“Tapi apakah keadaan seperti ini menjdi perfect solution? Ya enggak, di era seperti ini demokrasi, peran-peran banyak pihak, apakah relawan, partai yang sudah berkontribusi harus menjadi bagian. Selama bisa memberi kontribusi yang baik juga,” ucap dia.
Baca juga: Hunjaman Kritik Adian Napitupulu soal Pemilihan Direksi dan Komisaris BUMN
Sebelumnya, Politikus PDI-P, Adian Napitupulu menyebut 6.200 direksi dan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan orang-orang titipan.
Menurut Adian, hal tersebut dia ungkapkan karena melihat selama ini proses rekrutmen untuk dua jabatan tersebut terkesan tertutup.
“Bukankah titipan-titipan itu konsekuensi dari tidak adanya sistem rekrutmen yang transparan?,” ujar Adian kepada Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.