Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Sore Ini Ditutup Melemah

Kompas.com - 28/09/2020, 16:40 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot melemah pada Senin (28/9/2020).

Mengutip data Bloomberg rupiah sore ini ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen pada level Rp 14.900 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.872 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah terjadi lantaran kebijakan PSBB jilid II dinilai belum mampu menekan laju peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi.

Baca juga: Jeda Siang, IHSG dan Rupiah Terkapar Lagi

Bahkan Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan untuk membantu mengurangi laju pandemi Covid-19.

Namun sayangnya, keterlibatan Luhut belum membuahkan hasil yang optimal. Maka dari itu, Presiden kembali melakukan intervensi agar masalah pandemi Covid-19 bisa di atasi dan pelaksanaan pengawasan bisa di awasi.

“Pandemi terus meningkat dan mengkhawatirkan. Presiden Jokowi memberi masukan sekaligus kritikan terhadap semua kepala daerah untuk mengingatkan kembali intervensinya agar PSBB yang dilakukan berbasis lokal, dan bukan berbasis provinsi atau kabupaten kota,” kata Ibrahim.

Intervensi berbasis lokal yang dimaksud adalah Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), misalnya di tingkat RT, RW, kantor, serta pondok pesantren.

Kawasan tersebut dianggap lebih efektif menekan angka penularan sehingga akan lebih mudah pengawasannya di bandingkan dengan PSBB tingkat provinsi yang sulit untuk pengawasannya.

Di samping itu, PSBB berskala mikro dinilai akan meningkatkan daya beli masyarakat karena tidak adanya pembatasan di tempat-tempat yang berbasis ekonomi seperti pasar, mall, dan restoran bisa diterapkan di DKI Jakarta kedepan.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memperkirakan bulan September ini akan terjadi inflasi meskipun tipis.

Berdasarkan perkembangan terbaru Survei Pemantauan Harga (SPH) minggu keempat September, BI memproyeksikan akan terjadi inflasi sebesar 0,01 persen (mom). Jika mengacu pada SPH minggu pertama-ketiga bulan ini, bank sentral memprediksi deflasi sebesar -0,01 persen (mom).

“Apabila proyeksi BI benar, maka inflasi bulan September 2020 secara tahun berjalan bakal berada di angka 0,95 persen (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,48 persen (yoy). Ini pun masih lebih rendah dari sasaran target inflasi BI untuk tahun ini,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com