Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Bisnis Mal Tidak Akan Pulih Sebelum Ada Vaksinasi

Kompas.com - 16/10/2020, 19:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan (mal) menjadi salah satu sektor usaha yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Sepinya pengunjung dan lesunya daya beli masyarakat membuat pengusaha mal terus merugi.

Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, diperkirakan pusat perbelanjaan tidak akan pulih hingga vaksin ditemukan dan vaksinasi dilakukan pada sebagian besar masyarakat Indonesia.

"Pusat perbelanjaan baru akan pulih menuju normal setelah vaksinasi dilaksanakan, selama belum dilakukan, asosiasi memperkirakan belum bisa pulih beranjak menuju normal," ungkapnya dalam webinar MarkPlus Industry Roundtable: Retail Perspective, Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Pengusaha Mal: Ritel Online seperti Anak Emas, Offline Anak Tiri

Oleh sebab itu, pengusaha mal sangat berharap dengan ketersediaan vaksin di Indonesia. Salah satunya, vaksin yang sedang berproses uji klinis oleh Bio Farma, di mana pemerintah menargetkan produksinya sudah bisa dilakukan pada awal tahun 2021.

Maka diperkirakan, vaksinasi setidaknya baru akan dilakukan pada kuartal II-2021. Tentunya proses ini akan memakan waktu yang panjang karena besarnya jumlah penduduk Indonesia.

"Sehingga diperkirakan butuh waktu juga untuk vaksinasi. Kurang lebih awal kuartal II-2021 atau semester II-2021 nanti baru bisa (mal) mulai beranjak pulih," jelas Alphonzus.

Ia mengatakan, pandemi sangat menekan pusat perbelanjaan sebab tingkat kunjungan mal turun drastis. Ini seiring kebijakan pembatasan yang diterapkan pemerintah maupun respons kehati-hatian masyarakat terhadap transmisi virus.

Baca juga: Pengusaha Mal: Kami Sudah Defisit Besar-besaran

Alphonzus mengungkapkan, kehati-hatian terhadap Covid-19 sangat tinggi terjadi pada masyarakat kelas menengah ke atas, membuat tingkat kunjungan ke mal pun sangat rendah. Padahal masyarakat kelas ini yang daya belinya cukup terjaga saat pandemi.

Di sisi lain, masyarakat kelas menengah ke bawah memiliki tingkat kehati-hatian yang lebih rendah terhadap Covid-19, sehingga kunjungan ke mall memang cukup tinggi. Namun, masyarakat kelas ini memiliki kemampuan daya beli yang cukup lemah.

"Kesimpulannya, hampir semua kelas pusat perbelanjaan mengalami masalah, baik dari trafik kunjungan maupun dari daya beli," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com