Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Rp 239,5 Triliun Mengendap di Rekening Daerah

Kompas.com - 19/10/2020, 15:49 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan dana Rp 239,5 triliun masih mengendap di rekening pemerintah daerah (Pemda).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyoroti banyaknya dana yang mengendap di rekening kas umum daerah (RKUD) tersebut. 

Bendahara Negara itu mengatakan, kinerja penyerapan dana daerah masih belum maksimal dan tidak seperti yang diharapkan.

"Kalau kita lihat realisasi APBD, meski pemerintah sudah transfer tapi tidak serta merta mereka melakukan langkah cepat seperti yang kami harapkan," ujar Sri Mulyani ketika memberikan paparan dalam APBN KiTa, Senin (19/10/2020).

"Realisasinya sampai September masih 53,3 persen, ini masih sangat tertahan," ujar dia.

Baca juga: Penjualan Online Bikin Peluang Bisnis Fashion Plus Size Cerah

Sri Mulyani pun mengungkapkan, pemerintah daerah memang memiliki kendala dari sisi penerimaan asli daerah (PAD) yang berada dalam tekanan akibat pandemi Covid-19. Namun di sisi lain, seharusnya pemerintah daerah juga bisa mendorong realisasi anggaran dengan program-program lain.

"Output akan terus kami monitoring karena kami tidak mau transfer ke daerah hanya sampai di account bank pemda. Simpanan di bank masih tinggi, kami harap bisa dikejar di akhir tahun ini," ujar dia.

Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti mengatakan saldo kas di perbankan daerah hingga September ini tercatat sebesar Rp 239,5 triliun. Angka tersebut meningkat Rp 12,4 triliun jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Namun demikian, angka tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah dana di rekening daerah pada periode yang sama tahun lalu.

"September 2019 Rp 245,9 triliun, dan yang menggembirakan dari sisi komposisi ternyata jumlah giro meningkat dibanding sebelumnya. Terlihat daerah mempersiapkan diri untuk mulai melakukan penyaluran-penyaluran lebih cepat," ujar dia.

Baca juga: Mengapa Data Menjadi Penting Bagi Ekonomi Digital Nasional?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

Spend Smart
Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

Whats New
2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

Spend Smart
BERITA FOTO: Hadir di JFK 2024, Le Minerale Edukasi Konsumen soal Produk Daur Ulang PET

BERITA FOTO: Hadir di JFK 2024, Le Minerale Edukasi Konsumen soal Produk Daur Ulang PET

Whats New
Sejarah Kenapa Lokasi Stasiun KA di Indonesia Sering Berdekatan

Sejarah Kenapa Lokasi Stasiun KA di Indonesia Sering Berdekatan

Whats New
Otorita Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN

Otorita Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN

Whats New
Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Sekaya Apa VOC Sampai Bisa Menjajah Nunsantara Ratusan Tahun?

Sekaya Apa VOC Sampai Bisa Menjajah Nunsantara Ratusan Tahun?

Whats New
Catat, Ini Daftar Kereta Api Tambahan Keberangkatan Juni-Juli 2024

Catat, Ini Daftar Kereta Api Tambahan Keberangkatan Juni-Juli 2024

Whats New
Rayakan Idul Adha 1445 H, Le Minerale Donasikan Sapi Limosin ke Masjid Istiqlal

Rayakan Idul Adha 1445 H, Le Minerale Donasikan Sapi Limosin ke Masjid Istiqlal

Whats New
Kala Hitler Tak Sudi Melunasi Utang ke Negara-Negara Sekutu

Kala Hitler Tak Sudi Melunasi Utang ke Negara-Negara Sekutu

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, Jasa Marga Catat 376.000 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Libur Panjang Idul Adha, Jasa Marga Catat 376.000 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Whats New
Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Earn Smart
Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com