KOMPAS.com- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengimbau petani untuk memakai jasa layanan asuransi. Ia mengatakan, asuransi adalah langkah terbaik untuk menjaga lahan pertanian ketika rawan gagal panen seperti saat ini.
“Di sejumlah daerah di Tanah Air, peningkatan curah hujan akibat La Nina mulai dirasakan, termasuk di Lombok Barat," kata SYL, Minggu (8/11/2020).
Menurut SYL, jika tidak diantisipasi, petani bisa menderita kerugian dan biaya operasional akan semakin tinggi.
"Untuk itu, kami sarankan petani mengikuti asuransi," imbau SYL.
Baca juga: Bekerja Sama dengan Jasindo, Kementan Segera Bayar Klaim Asuransi Petani
Hal senada juga diungkapkan Direktur Jendral (Dirjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy.
Edhy mengatakan, pertanian cukup rentan terhadap sejumlah kondisi, bahkan bisa membuat gagal panen.
“Kondisi tersebut antara lain bencana alam, perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan atau banjir, juga serangan hama penyakit, dan lainya.
Oleh karenanya, menurut Sarwo Edhy, diperlukan asuransi agar para petani tidak terganggu dengan kondisi itu.
Baca juga: Kementan Apresiasi Distanbun Jateng Tanggung Asuransi Petani Miskin
“Sebab, jika terjadi gagal panen, petani masih bisa mendapatkan klaim dari asuransi," kata Edhy seperti dalam keterangan tertulisnya.
Tak hanya itu, Edhy mengatakan, dengan asuransi, petani juga akan memiliki modal untuk kembali tanam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.